Intan RJ menceritakan penyesalan soal sikapnya terhadap mendiang sang suami sebelum meninggal. Penyesalan tersebut bahkan masih membekas hingga sekarang.
- Lailatul Maghfiroh
- Sabtu, 21 Maret 2020 - 16:56 WIB
WowKeren - Duka mendalam rupanya masih dirasakan oleh oleh Intan RJ setelah sang suami, yang bernama Wahyu Indra Utama meninggal dunia di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Acara pemakaman jenazah Wahyu pun digelar pada Sabtu (14/3) setelah azan ashar di TPU Duri Kepa, Jakarta Barat.
Lantas sudah sepekan lamanya sang suami meninggal dunia, rupanya Intan menyimpan kenangan sekaligus penyesalan. Pemilik nama lengkap Intan Rizky Jaenab ini mengaku menyesal lantaran sempat marah-marah sebelum Wahyu meninggal dunia.
kemudian menceritakan bahwa pada saat itu ia ingin memberikan kejutan untuk menyambut hari ulang tahun sang suami. Ia pun berusaha pulang lebih awal dari biasanya untuk menyiapkan kue dan lilin ulang tahun.
“Aku marah sebetulnya sama dia. Aku nyesal sekali sekarang, aku sebenarnya marah sekali sama dia,” papar intan dilansir dari Cumicumi.com, Sabtu (21/3). “Karena apa? Karena dia lagi ngejar, ngejar target luar biasa untuk dirinya sendiri dari kekurangan kemarin dia Desember full banyak bed rest.”
Lantaran kesibukan tersebut, persiapan Intan untuk menyambut dan merayakan hari ulang tahun suami malah gagal. Pasalnya Wahyu malah pulang begitu larut malam hingga membuat Intan bosan menunggu.
“Marahnya karena dia pulang malam sekali waktu itu. Saya waktu itu pulang syuting. Saya buru-buru pulang syuting, syuting jam 7, jam 9 sudah selesai,” tutur Intan. “Buru-buru saya pulang, saya beli itu cake kecil buat kita tiup lilin sama-sama, berdua saja lah tanpa anak-anak. Eh di WA enggak dibalas, ditelepon pas jam setengah 12, 'aku posisinya masih di Pantai Indah Kapuk nih, ma'.”
Intan kemudian merajuk karena kesal. Hingga akhirnya sang suami membeli kue yang lebih besar agar bisa meniup lilin ulang tahun bersama. Namun Intan malah tak menggubris lantaran masih merasa kesal.
“Terus aku tunggu sampai jam 12, terus aku tunggu jam 1 eh enggak pulang-pulang. Ya sudah aku taro saja kuenya di meja, terus aku tidur. Besok paginya, 'hai mama', dengan tanpa rasa bersalah,” pungkas Intan. “Terus malamnya dia pulang dia beli cake gede, 'ayo kita tiup lilin, enggak mau sudah basi'.”
(wk/lail)
