Lembaga rating global, Fitch, merevisi peringkat operasional bank-bank di Tanah Air yang tertekan akibat serangan corona. Penurunan rating tak lepas dari minimnya investor asing.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 25 Maret 2020 - 13:36 WIB
WowKeren - Lembaga rating global, Fitch, telah merilis hasil riset terbarunya pada Selasa (24/3). Dalam hasil risetnya itu, Fitch Ratings merevisi peringkat operasional bank-bank di Tanah Air menjadi 'BB+' dari sebelumnya 'BBB-'.
Revisi ini tak lepas dari kondisi perbankan yang tertekan akibat serangan corona atau COVID-19. Penurunan rating tersebut, disebabkan karena banyak investor yang ogah mengambil risiko untuk menanamkan modal mereka di Indonesia.
Menurut lembaga tersebut, rupiah tertekan cukup tajam terhadap dolar Amerika Serikat. Akibat banyak dana asing yang "lari" keluar negeri, membuat nilai rupiah turun sebesar 18 persen dari tahun ke tahun.
Tidak dipungkiri jika imbas penyebaran virus corona juga memukul industri pariwisata. Meski demikian, Fitch memprediksi bahwa krisis global ini akan pulih kembali usai pandemi corona mereda.
"Perkiraan ini mengasumsikan bahwa sektor konsumen dan industri pariwisata akan terpukul oleh krisis kesehatan global akibat corona," kata Gary Hanniffy, Director PT Fitch Ratings Indonesia menyampaikan hasil riset seperti dilansir CNBC Indonesia, Rabu (25/3). "Tetapi wabah ini akan tetap bisa terkendali, dan aktivitas bisnis berpotensi rebound di 2H20 (semester kedua) setelah efek pandemi berkurang."
Sementara itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menyebut jika pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini dinilai sangat cepat dan di luar prediksi. Penguatan dolar AS yang semakin menjadi-jadi karena kepanikan pasar menghadapi perkembangan corona di dunia dan di Indonesia.
"Hari ini (23/3) dolar AS bergerak di luar dugaan, ini karena pasar melihat penambahan jumlah orang yang terdampak corona semakin meningkat," kata Ibrahim, Senin (23/3). "Indonesia memang hari ini sedang berjuang melawan corona."
(wk/zodi)
