Rizieq Shihab mengajak masyarakat untuk bersatu melawan wabah virus corona. Ia juga turut mengomentari terkait berbagai kospirasi COVID-19 yang banyak diperbincangkan.
- Ruth Meliana
- Kamis, 26 Maret 2020 - 13:57 WIB
WowKeren - Penyebaran wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia memang semakin meningkat setiap harinya. Kasus COVID-19 di Tanah Air juga terus mengalami lonjakan dimana saat ini dilaporkan telah ada 790 pasien terinfeksi corona.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan lantas menyerukan aksi jihad melawan penyebaran virus corona (Covid-19) kepada seluruh pengikutnya di Indonesia. Menurutnya, seluruh masyarakat meski bersatu padu dalam melakukan berbagai tindakan pencegahan agar COVID-19 tidak semakin meluas.
Rizieq lantas meminta jamaahnya untuk mengawal langkah pemerintah dalam menangani virus ini. Ia juga menekankan pentingnya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah untuk saling bekerja nyata dalam menghadapi situasi bencana ini.
”Ayo jihad selamatkan umat manusia dari wabah corona, ayo dorong pemerintah di pusat maupun di daerah untuk kerja nyata,” kata Rizieq dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif dilansir CNNIndonesia, Kamis (26/3). “Ayo kritik dan lawan siapapun yang membahayakan keselamatan rakyat.”
Rizieq juga angkat berbicara mengenai berbagai perdebatan atau kospirasi mengenai virus corona yang banyak diperbincangkan. Ia menyatakan enggan semakin memanas-manasi suasana dengan mengikuti berbagai kospirasi tersebut.
Seperti yang diketahui, saat ini memang sedang ramai terkait kospirasi yang membahas dugaan corona dijadikan senjata biologis oleh Tiongkok maupun Amerika Serikat. Namun, Rizieq mengatakan jika perdebatan tersebut sama sekali tidak ada gunanya lantaran wabah ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Terakhir, semua pihak perlu menekan segala perbedaan untuk bekerja sama melawan corona. “Kita harus kerja keras mengatasi wabah corona secara bersama-sama, tanpa pandang SARA, termasuk kesampingkan dulu soal perbedaan politik,” pungkasnya.
(wk/lian)
