Ini Kerugian yang Akan Dialami Jika Pemerintah Larang Mudik di Tengah Pandemi Corona
Nasional

Meski diproyeksikan berdampak baik untuk ekonomi jangka panjang, wacana larangan mudik disebut perlu disertai dengan analisa dampak ekonomi bagi kelompok usaha tertentu. Masukan tersebut disampaikan oleh Apindo.

WowKeren - Pandemi virus corona (Covid-19) yang kian meluas di Indonesia membuat pemerintah mengkaji larangan mudik Lebaran 2020. Meski diproyeksikan berdampak baik untuk ekonomi jangka panjang, wacana kebijakan ini disebut perlu disertai dengan analisa dampak ekonomi bagi kelompok usaha tertentu, termasuk kebijakan pengikut.

Masukan tersebut disampaikan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Menurut Direktur Eksekutif Apindo, Danang Girindrawardana, wacana kebijakan ini akan berdampak pada aktivitas perekonomian di daerah, terutama sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Lebih lanjut, Danang menyebut mudik tahunan sebagai ajang "pesta tahunan" bagi pelaku UMKM yang biasa menjajakan dagangannya di pinggi jalan. Mulai dari pemilik warung hingga toko oleh-oleh.

Dengan demikian, apabila mudik benar dilarang, maka warung makan hingga toko oleh-oleh tersebut akan sepi pengunjung. Omzet UMKM tersebut lantas akan menurun drastis bila dibandingkan dengan musim mudik tahun lalu.


"Dampaknya keras memang (kalau ada larangan mudik) ke sektor UMKM, seperti warung makan, bengkel," terang Danang dilansir CNN Indonesia pada Minggu (29/3). Danang pun meminta agar pemerintah mengkaji bantuan dan intensif untuk pelaku UMKM tersebut demi mengantisipasi kerugian pada Lebaran tahun ini.

Danang menilai bahwa daya beli masyarakat di daerah akan menurun dan dampak ekonominya akan memburuk apabila pemerintah tak menyediakan bantuan. "Pelaku UMKM ini harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Mereka butuh kehadiran pemerintah karena kan industri tidak besar, akses ke perbankan juga sulit," jelas Danang.

Meski demikian, Danang menyarankan supaya pemerintah menyamakan definisi mengenai usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah terlebih dahulu. Pasalnya, bantuan untuk ketiga sektor tersebut tak dapat dipukul rata. "Di berbagai kementerian masih berbeda-beda. Kalau beda-beda maka penanganannya tidak seragam di pemerintah sendiri kepada mereka," ungkap Danang.

Danang juga menyebut bahwa apabila kebijakan ini benar diterapkan maka kerugian pasti akan terjadi. Namun, ia tetap mendukung pemerintah melarang mudik demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ia pun berharap agar seluruh pelaku usaha bisa memahami situasi saat ini.

"Kalau sudah begini situasinya tidak bisa lagi berbicara tentang untung dan rugi, siapa pun ditanya pasti rugi. Tapi yang utama adalah keselamatan manusia," pungkas Danang. "Tidak boleh ada sektor yang egois, pelaku usaha dari berbagai skala harus mengerti dan memahami kondisinya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru