PDP Meninggal di Pamekasan Positif Corona, Khofifah Masih Tegas 'Tolak' Karantina Wilayah
Nasional

Hasil tes dari Jakarta menyatakan bahwa PDP di Pamekasan yang meninggal beberapa pekan lalu positif Corona. Pamekasan pun telah menjadi salah satu zona merah di Jawa Timur.

WowKeren - Beberapa pekan lalu, seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Pamekasan, Jawa Timur, meninggal dunia. PDP tersebut sebelumnya tinggal di Kota Malang dan pulang ke Pamekasan karena sakit. Setibanya di Pamekasan, ia langsung dibawa ke RSUD Slamet Martodirdjo dan meninggal dunia setelah 2 hari dirawat.

Spesimen pasien tersebut lantas dibawa ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLP2) Surabaya dan Balitbangkes Jakarta. Semula, BBTKLP2 menyatakan pasien negatif Corona. Dokter, perawat, dan orangtua PDP itu juga tak mengalami gejala kesehatan selama dikarantina.

Namun berdasarkan hasil tes Balitbangkes Jakarta, PDP yang telah meninggal tersebut positif terjangkit Corona. Pemkab Pamekasan lantas berencana untuk melakukan rapid tes kepada orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan PDP sebelum meninggal. Kabupaten Pamekasan sendiri telah dinyatakan sebagai salah satu zona merah di Jawa Timur.

"Lalu pada Minggu (29/3), hasil laboratorium dari Balitbangkes Jakarta menyatakan bahwa pasien muda yang meninggal terpapar virus Corona Covid-19," ujar Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dilansir CNNIndonesia.


Sementara itu, Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 18 Kota/Kabupaten sebagai zona merah. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyadari bahwa kewaspadaan harus lebih ditingkatkan. Terutama masyarakat Kota Surabaya dengan 41 pasien positif Corona.

"Kita ini ada di daerah yang sudah sangat merah. Saya rasa kita harus melakukan kewaspadaan berlipat," ujar Khofifah dilansir SuaraSurabaya. "Karena Surabaya ini paling banyak dari seluruh Kabupaten/Kota. Siapa yang tinggal di Surabaya ini, ya, berisiko. Kira-kira begitu."

Mengenai wacana lockdown maupun karantina wilayah, Khofifah akan mengikuti keputusan Pemerintah pusat. "Boleh enggak kami tidak gunakan opsi lockdown? Itu keputusan pusat," tegas Khofifah.

Beberapa langkah yang diambil Pemprov Jatim dengan tidak melakukan karantina wilayah yakni menyiapkan fasilitas ruang isolasi dan observasi sampai ke tingkat desa. "Saya kira, masing-masing kita bisa memberi pemahaman kepada yang lain agar sabar dulu di rumah. Serta memberi suasana konstruktif dan positive thinking atas apa yang sedang kita hadapi," pungkas Khofifah.

(wk/nere)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru