Berjemur Matahari Bisa 'Cegah' Virus Corona, Ini Tips Dari Profesor UGM
Nasional

Sinar matahari disebut bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh, termasuk Covid-19. Seorang profesor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pun memberikan tips berjemur yang tepat dan benar.

WowKeren - Wabah virus corona (Covid-19) yang tengah masuk ke Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan sejumlah imbauan bagi masyarakat untuk menghindari penularan virus mematikan tersebut. Salah satunya adalanya dengan berjemur di bawah sinar matahari saat pagi hari.

Sinar matahari pagi sendiri disebut sebagai salah satu cara untuk memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof dr Madarina Julia, Sp A(K), MPH, Ph D, mengatakan tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh.

Sinar matahari ini menjadi sumber utama vitamin D alami, sementara hanya sedikit sekali yang berasal dari makanan."Vitamin D ini punya efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh," jelasnya melalui keterangan tertulis yang dikirim oleh Humas UGM, Selasa (31/3).

Sistem imun tubuh ini sendiri menjadi pertahanan utama manusia untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Apabila tubuh kekurangan vitamin D makan pertumbuhan akan terhambat dan rentan terhadap infeksi virus serta bakteri.


Lebih lanjut, Madarina menjelaskan waktu yang tepat untuk berjemur guna mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Waktu berjemur paling efektif adalah saat bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan sementara waktu berjemur yang dianjurkan adalah sekitar 10 hingga 15 menit. "Waktunya bisa mulai dari jam 10.00 sampai 15.00, jangan dilakukan lebih pagi karena paparan sinar mataharinya tidak mencukupi," tuturnya.

Di samping itu, di pagi hari kondisi udara kurang baik terutama di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Banyak polutan seperti logam berat masih terkonsentrasi di dekat permukaan yang mencemari udara pada pagi hari.

Ketika berjemur pun, Madarina menyarankan agar kulit langsung terpapar sinar matahari. Penggunaan topi, sunscreen serta pakaian bersifat menghalangi paparan sinar matahari ke kulit.

"Setidaknya bagian tangan dan kaki terkena sinar matahari," paparnya. "Yang berjilbab mukanya kan juga terbuka cukup terpapar sinar matahari."

Agar kegiatan berjemur tidak terasa membosankan, Madarina menuturkan berjemur tidak harus dilakukan sebagai kegiatan tunggal. Untuk mendapatkan sinar matahari bisa dengan aktivitas lain seperti berkebun, mengangkat jemuran dan lainnya yang berkontak langsung dengan sinar matahari.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru