Drama Lee Min Ho 'The King: Eternal Monarch' Kembali Terlibat Kontroversi, Produser Minta Maaf
Official SBS
TV

Setelah terlibat kontroversi akting akhir Maret lalu, 'The King: Eternal Monarch' kembali terlibat kontroversi baru yang lebih serius. Karena itulah tim produksi menyampaikan permohonan maafnya seperti ini.

WowKeren - Pada akhir Maret lalu drama SBS "The King: Eternal Monarch" terlibat kontroversi. Saat itu tim produksi dituding telah mengingkari janjinya pada seorang aktor yang seharusnya ikut bermain dalam drama ini.

Namun menurut penuturan tim produksi, masalah tersebut sudah diselesaikan dengan jalan damai. Mereka menyatakan bahwa pihak drama terpaksa harus mengganti pemeran karena adanya perubahan dalam naskah. Kesalahpahaman pun sudah diselesaikan, tim produksi juga telah meminta maaf kepada aktor dan agensinya.

Belum sebulan sejak kontroversi tersebut, kini "The King: Eternal Monarch" terlibat kontroversi baru. Kontroversi ini bermula saat netizen menemukan adanya kemiripan beberapa konten di "The King: Eternal Monarch" dengan Jepang.

Pada Senin (20/4), sebuah postingan di komunitas online menunjukkan bahwa sebuah bangunan Kekaisaran Corea di adegan pembukaan "The King: Eternal Monarch" sangat mirip dengan Tōdai-ji, salah satu dari tujuh kuil Buddha yang terletak di Jepang. Bangunan lain yang diduga terinspirasi dari Jepang adalah pagoda lima lantai yang mirip dengan yang ada di kuil Kōfuku- ji.

Kontroversi The King

Soompi

Tak berhenti di situ, beberapa penonton juga melihat adanya kesamaan antara logo Kekaisaran Corea dengan logo Kekaisaran Jepang yang sebenarnya. Masalah ini lumayan membuat gempar, pasalnya Korea dan Jepang memiliki sejarah konflik yang cukup panjang di masa lalu. Bahkan di era modern saat ini, masyarakat Korea masih cukup sensitif jika membahas soal Jepang. Perselisihan perdagangan antara Jepang dan Korea yang terjadi baru-baru ini membuat suasana keduanya semakin panas.

Kontroversi The King

Soompi


Berkaitan dengan kontroversi ini, produser "The King: Eternal Monarch" pun merilis pernyataan resminya. Mereka juga menjelaskan beberapa kemiripan konten yang ada dalam drama dengan negara Jepang. Simak pernyataan mereka berikut ini.

"Kami sedang menyampaikan pernyataan Hwa & Dam Pictures mengenai masalah kontroversial yang terjadi saat ini. Pertama, kami akan membahas soal logo Kekaisaran Corea. Untuk menggambarkan negara dan pemerintahan yang terpusat pada sistem monarki, maka dari itu desainnya adalah 'bunga plum blossom dobel' dimana bunga plum blossom mengelilingi bunga plum blossom lainnya. Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kekaisaran Jepang.

Selanjutnya tentang opening. Pertama adalah tentang pagoda. Pagoda itu didasarkan sejarah Baekje 'Pagoda Kayu 5 Tingkat Baekje' yang kini ditampilkan di Kompleks Sejarah Baekje. Puncak pagoda itu didesain ulang demi menciptakan pagoda fiksi. Kami harap tidak ada kesalahpahaman mengenai hal ini.

Namun dalam kasus bangunan dua lantai, kami telah mengkonfirmasi bahwa dalam proses mendesain kuil fiksi, didasarkan pada kuil Korea dan istana Tiongkok dan terdapat bagian yang menggunakan ciri khas dari beberapa kuil Jepang. Kami mengakui kesalahan dalam proses mendesain ruang fiksi Kekaisaran Corea yang tidak terlalu memperhatikan detail. Kami dengan tulus meminta maaf.

Tim produksi akan segera memperbaikinya, dan kami akan memastikan agar Anda tidak merasa tidak nyaman saat menyaksikan episode 3 dan seterusnya. Kami juga akan memperbaikinya dalam tayangan ulang dan layanan VOD untuk episode yang telah ditayangkan.

Sekali lagi kami minta maaf. Kami akan berusaha lebih keras lagi untuk memproduksi drama yang berkualitas tinggi."

Sementara itu, episode terbaru "The King: Eternal Monarch" kembali berhasil mencatat rating yang tinggi. Episode kedua drama ini mencatat rating nasional rata-rata 8,4 persen dan 11,6 persen.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel