Cegah Penularan Corona, 300 Ribu Orang Pilih Pakai Telemedicine Ketimbang Kunjungi RS
Nasional

Layanan telemedicine memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi masalah medis tanpa harus bertatap langsung dengan dokter. Sehingga potensi penularan virus bisa ditekan.

WowKeren - Berbagai langkah upaya dilakukan pemerintah untuk menekan laju penularan virus corona (COVID-19). Salah satunya mengimbau agar masyarakat mengurangi kunjungan ke rumah sakit.

Sebanyak lebih dari 300 ribu masyarakat dilaporkan telah menggunakan layanan konsultasi medis melalui telemedicine. Juru bicara pemerintah penanganan COVID-19 Achmad Yurianto pun mengapresiasi hal ini.

"Kami berterima kasih," kata Yuri dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (27/4). "Data yang kita dapatkan sampai dengan saat ini sudah lebih dari 300 ribu masyarakat yang sudah memanfaatkan layanan telemedicine ini."

Layanan telemedicine memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi masalah medis tanpa harus bertatap langsung dengan dokter. Sehingga potensi penularan virus bisa ditekan, khususnya di rumah sakit.

"Kita harapkan dari hari ke hari nanti akan semakin meningkat, masyarakat didorong untuk tidak melakukan kunjungan rumah sakit," lanjut Yuri. "Tidak bertemu secara langsung, tidak kemudian memberikan ruang untuk kontak dekat dengan banyak orang di rumah sakit."


Saat ini, ada lebih dari 12 perusahaan kesehatan digital yang bisa menjadi bagian dari telemedicine. "Oleh karena itu kita berharap bahwa masyarakat tidak perlu keluar rumah tidak perlu datang ke rumah sakit untuk sekedar berkonsultasi dengan dokter," katanya.

Kunjungan masyarakat ke rumah sakit dikhawatirkan berpotensi meningkatkan risiko penularan COVID-19. Yuri menyebut jika saat ini masyarakat masih menghadapi permasalahan kesehatan bukan hanya penyakit menular tetapi juga penyakit tidak menular. Sehingga jika tidak mendesak sebaiknya konsultasi dilakukan melalui telemedicine.

"Agar mengurangi kunjungan ke rumah sakit," lanjut Yuri. "Yang mungkin memberikan peluang terjadinya penularan.

Sementara itu, total kasus COVID-19 di Indonesia kini telah menembus angka 9 ribu, tepatnya 9.096 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.151 orang dinyatakan sembuh dan 765 meninggal dunia.

Provinsi DKI Jakarta tetap menjadi wilayah dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia. Hingga Senin (27/4), wilayah Ibu Kota telah melaporkan 3.869 kasus COVID-19 dengan 337 orang dinyatakan sembuh dan 367 orang dilaporkan meninggal.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru