Kasus Corona Di DKI Diklaim Sudah Stabil, IDI Beri Respons Tidak Setuju
Getty Images/AFP/Adek Berry
Nasional

Kasus virus corona (COVID-19) di provinsi DKI Jakarta diklaim sudah mulai melambat dan lebih stabil, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) justru tidak setuju dan memberikan penjelasan ini.

WowKeren - Pemerintah Indonesia mengklaim jika kasus virus corona (COVID-19) di provinsi DKI Jakarta sudah yaitu mulai melambat dan lebih stabil. Namun, rupanya pernyataan tersebut mendapatkan respons berbeda dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Humas IDI, Dokter Halik Malik menjelaskan jika terlalu dini untuk menyebut penyebaran virus corona di ibu kota Indonesia sudah semakin melambat. Pasalnya, data kasus COVID-19 saat ini masih belum menggambarkan kondisi nyata pola penularan virus corona.

”Itu terlalu dini kita untuk menyimpulkan tren wabah di Indonesia karena kondisi riil belum tergambarkan dengan baik,” terang Halik seperti dilansir Detik, Senin (27/4). “Dengan cakupan pemeriksaan yang terhitung kecil coverage-nya, baik dari angkanya yang diperiksa maupun wilayah yang dicakup.”

”Karena epicentrum penularan ini kan sudah meluas, bukan hanya di DKI tapi sudah di seluruh provinsi,” sambungnya. “Dan sudah diyakini sudah terjadi penularan setempat atau transmisi lokal.”

Lebih lanjut Halik mengatakan jika ada syarat dan ketentuan yang harus dilakukan untuk menyimpulkan jika kasus virus corona mulai menurun. Salah satunya adalah dengan melihat cakupan pemeriksaan per hari serta proses pemeriksaan dapat diselenggarakan secara cepat, luas, dan masif harus terpenuhi lebih dahulu.


”Ya tentu dari total populasi kita sendiri itu sudah berapa persen yang disasar untuk pemeriksaan COVID-19,” jelas Halik. “Kemudian pemeriksaan konfirmasi COVID-19 diminta untuk bisa diselenggarakan secara cepat, luas, dan masif, itu kan belum terpenuhi saat ini.”

”Minimal 10 ribu tes per hari aja kita belum sampai, semestinya itu dulu kita kejar. Jadi ada parameter yang bisa digunakan untuk menilai kualitas penanggulangan pandemi ini.” sambungnya. “Kalau memang semangatnya ingin percepatan penanggulangan pandemi, tentu parameter tadi yang harus dipenuhi.”

Oleh sebab itu, Halik menyarankan agar masyarakat tetap disiplin mengikuti anjuran pemerintah dalam pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ia juga mendesak agar pemerintah bisa lebih meningkatkan lagi kapasitas tes COVID-19 di Tanah Air.

”Paling utama saran dari IDI peningkatan kapasitas testing, karena itu dianggap menyelesaikan beberapa persoalan sekaligus,” kata Halik. “Jadi menyelesaikan beban pelayanan kesehatan yang tinggi karena tingginya angka PDP yang dirawat menunggu konfirmasi dan menunggu pemulangan.”

”Kemudian deteksi dini yang cepat kan diyakini bisa membuat orang-orang terdeteksi cepat ditangani kemudian kontak erat di sekitarnya bisa cepat ditelusuri, dan rantai penularan bisa disetop,” sambungnya. “Sehingga yang positif bisa segera diisolasi, kemudian yang menunjukkan keluhan bisa ditangani segera.”

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo menyebutkan perkembangan kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mulai menunjukkan perlambatan. Hal itu disampaikan olehnya usai rapat terbatas internal dengan Presiden Joko Widodo melalui konferensi video Senin (27/4).

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait