Khofifah Syok Dengar 'Ledakan' Kasus Corona Di Pabrik Sampoerna, Sorot Tajam Penanganannya
Nasional

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengaku syok saat mendengar adanya klaster penyebaran virus corona di pabrik rokok Sampoerna, beri sorotan tajam soal penanganannya.

WowKeren - Pabrik rokok Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) tengah menjadi sorotan setelah terjadi ledakan kasus virus corona (COVID-19) pada para pekerjanya. Klaster penularan virus corona di pabrik tersebut lantas mendapatkan sorotan tajam dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

Sebelumnya, Gugus Tugas COVID-19 Jatim telah melakukan rapid test terhadap 323 orang karyawan dimana 100 di antaranya terindikasi corona setelah hasil reaktif. Selain itu, hasil swab test yang dilakukan terhadap 46 orang di RSUD dr Soetomo menyatakan sebanyak 34 diantaranya positif COVID-19.

Gubernur Jatim Khofifah pun mengaku kaget dan syok saat pertama kali mendengar kabar adanya kemungkinan klaster penyebaran virus corona di pabrik Sampoerna pada 28 April lalu. Apalagi, dirinya juga mengaku terlambat mengetahui soal kasus virus corona di pabrik rokok tersebut.

Khofifah mengatakan jika klaster penyebaran virus corona di pabrik Sampoerna telah bermula sejak 14 April lalu. Saat itu, dua karyawan pabrik disana menjalani swab test dan dinyatakan positif terkena COVID-19. Empat hari sesudahnya atau tanggal 18 April, kedua karyawan tersebut dilaporkan meninggal dunia.

Khofifah yang mendengar kasus ini pada 28 April lalu, langsung meminta Gugus Tugas COVID-19 Jatim untuk menggali lebih dalam mengenai kasus di pabrik Sampoerna. Dari hasil penyelidikan, diketahui pabrik Sampoerna memang sudah tidak beroperasi lagi sejak 26 April.


Khofifah juga meminta kepada Ketua Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jatim, Kohar Hari Santoso agar segera melakukan pelacakan terhadap seluruh karyawan yang bekerja disana. Ia menyayangkan lambatnya kinerja Gugus Tugas COVID-19 Jatim dalam menangani kasus di pabrik Sampoerna sehingga penyebaran virus semakin meluas.

”Ini agak terlambat responnya. Tanggal 14 April sudah dilaporkan ke Dinkes Surabaya,” kata Khofifah. “Mungkin tidak detail laporannya, jadi tidak langsung ditindaklanjuti.”

”Kalau informasinya detail, saya rasa (Pemkot Surabaya) pasti melakukan quick response,” sambungnya. “Jadi hal seperti ini, saya ingin sampaikan, kecepatan merespon, kecepatan memberikan layanan, itu sangat penting.”

Belajar dari kasus di Sampoerna, Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini mengingatkan kepada petugas penanganan COVID-19 untuk terus memberikan layanan terbaik. Ia juga menekankan pentingnya kecepatan respons dan penanganan dalam mengatasi kasus virus corona saat ini.

“Jadi kecepatan layanan itu penting,” tegas Khofifah. “Oleh karena itu mungkin di antara kita semua kalau kemudian ada yang tahu tanda-tanda klinis tertentu, bantu komunikasikan supaya bisa segerakan diri mendapat layanan.”

Kini, 100 karyawan pabrik Sampoerna yang reaktif saat menjalani rapid test telah diisolasi di hotel yang disediakan oleh perusahaan. Sebanyak 164 karyawan pabrik juga dikabarkan masih menanti hasil test swab atau PCR.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru