Ubah Daging Babi Mirip Sapi, 4 Tersangka Berhasil Diamankan Usai 7 Bulan Beraksi
Nasional

Dua orang tersangka berperan sebagai pengepul sedangkan dua lainnya berperan sebagai pengecer. Daging sapi palsu tersebut memang dijual dengan harga yang lebih murah.

WowKeren - Polrestabes Bandung menangkap empat orang tersangka terkait kasus penjualan daging babi. Keempat tersangka mengolah daging babi hingga mirip daging sapi untuk mengelabui pembeli.

Mereka telah melakukan aksinya selama tujuh bulan. Adapun daging sapi palsu tersebut telah beredar di sejumlah pasar di wilayah Kecamatan Banjaran, Baleedah, dan Majalaya, Kabupaten Bandung.

Untuk mengelabui pembeli, pelaku menggunakan boraks. Dengan boraks, daging babi yang pada dasarnya memiliki warna lebih pucat akan terlihat lebih merah seperti daging sapi. Untuk itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan meminta masyarakat berhati-hati saat akan membeli daging sapi.

"Secara fisik daging babi terlihat lebih pucat, sedangkan daging sapi lebih merah," kata Hendra di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (11/5). "Jadi, sebelum dijual daging babi diproses dulu pakai boraks sehingga lebih merah seperti daging sapi."


Dua orang tersangka berperan sebagai pengepul sedangkan dua lainnya berperan sebagai pengecer. Daging sapi palsu tersebut memang dijual dengan harga yang lebih murah daripada harga pasar.

"Mereka (keempat tersangka) sudah beroperasi selama tujuh bulan ini," terang Hendra. "Mereka mengedarkan daging babi di sejumlah pasar di tiga kecamatan, yaitu Banjaran, Baleendah, Majalaya."

Adapun penangkapan tersangka bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya daging sapi yang dijual jauh lebih murah dari harga pasaran. Menindaklanjuti laporan tersebut, Polresta Bandung melakukan penyelidikan di Desa Kiangroke, Banjaran, Kabupaten Bandung.

Saat menangkap 2 orang tersangka yang berperan sebagai pengepul, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 500 kilogram daging babi yang sudah siap untuk dijual. Barang bukti lain yang juga diamankan antara lain 2 unit freezer, 1 timbangan, 1 kilogram boraks, 1 mobil, 1 motor, dan 12 besi pancing untuk menggantung daging.

Pengepul mendapat pasokan daging babi dari Solo seharga Rp 45ribu/kg. Lalu menjual daging tersebut seharga Rp 60 ribu/kg ke pengecer. "Selanjutnya pengecer menjual daging tersebut ke masyarakat dengan harga antara Rp 75.000 sampai Rp 90.000 per kilogram," jelas Hendra.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru