Petugas Medis Corona Sragen Diancam Via WA, Gubernur Ganjar Angkat   Bicara
Nasional

Menurut Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, petugas medis yang mendapat ancaman tersebut kini dalam kondisi tertekan. Pihaknya berharap ada perlindungan untuk para petugas medis yang mendapatkan tekanan seperti ini.

WowKeren - Salah satu tenaga medis yang menangani kasus COVID-19 di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mendapat ancaman via WhatsApp (WA). Kapolsek Kedawung Iptu Sutomo mengaku sudah mengetahui permasalahan ini dan kini tengah melakukan pendalaman.

"Baru aduan, belum laporan resmi," jelas Sutomo pada Sabtu (30/5). "Saat ini sedang kita dalami."

Melansir detikcom, pesan WA bernada ancaman tersebut dikirimkan pada Jumat (29/5) pagi. Dalam pesan tersebut, pengirim mengaku dizalimi dan mengancam akan melakukan pembalasan.

Menurut Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, petugas medis yang mendapat ancaman tersebut kini dalam kondisi tertekan. Pihaknya pun berharap ada perlindungan untuk para petugas medis yang mendapatkan tekanan seperti ini.

"Harus ada perlindungan karena bagaimanapun yang bersangkutan adalah petugas," terang Nugroho. "Kami juga melakukan pendekatan persuasif dulu karena itu warga saya. Jangan sampai masalah melebar, harus sama-sama saling menyadari."


Menanggapi kasus ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun angkat bicara. Ganjar meminta agar pihak kepolisian mengusut ancaman terhadap petugas medis tersebut.

"Saya harap polisi tidak usah ragu," tutur Ganjar di rumah dinasnya pada Minggu (31/5). "Kami mendukung siapapun yang mengancam untuk ditindak, apalagi kepada tenaga medis."

Lebih lanjut, Ganjar menyesalkan kasus ancaman kepada tenaga medis ini. Politisi PDIP tersebut meminta agar tak ada lagi stigma negatif terhadap para tenaga medis yang kini tengah berjuang melawan corona.

"Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Tolong jangan ada yang aneh- aneh, kita lagi dalam kondisi sulit," jelas Ganjar. "Maka saya dukung petugas keamanan untuk bisa menyelesaikan ini. Diperiksa saja."

Selain itu, Ganjar mengaku ingin mendengar langsung kronologi kejadian tersebut dari pihak tenaga medis yang menjadi korban. "Sebenarnya kalau saya bisa tahu orangnya (korban), saya pengin telepon untuk dengar sendiri. Saya ingin dengar siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga jelas apa yang terjadi. Kalau memang korban ketakutan atau trauma, akan kami bawa ke shelter agar dia aman," pungkas Ganjar.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait