Mesin Autoreader Kemenkes Tiba, RSUD dr Soetomo Bisa Tes PCR Hingga 1.600/Hari
Pixabay
Nasional

Seiring dengan bertambahnya kecepatan tes PCR maka akan semakin banyak pasien yang terdeteksi positif COVID-19 sehingga masyarakat diminta siap untuk ini.

WowKeren - Bantuan mesin ekstraksi otomatis (autoreader) dari Kementerian Kesehatan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah tiba di Jawa Timur pada Minggu (31/5). Mesin ekstraksi ini memiliki keunggulan, yakni mampu memisahkan strain virus dari 600-800 spesimen hanya dalam waktu 3 jam saja.

Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim. Sehingga dengan keunggulan seperti itu, tes PCR juga akan bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Kehadiran mesin autoreader ini akan melengkapi kemampuan RSUD dr Soetomo Surabaya. Saat ini, rumah sakit tersebut memiliki 3 mesin PCR.

Dengan ditambah jumlah mesin PCR maka dalam sehari kapasitas tesnya diperkirakan bisa mencapai 1.000-1.600 per hari. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah optimalisasi agar bisa segera dioperasikan.


"InsyaAllah dua tiga hari lagi bisa jalan" kata Joni dilansir SuaraSurabaya, Senin (1/6). "Tujuannya untuk melakukan PCR dengan cepat. Karena kecepatan dan ketepatan, maka kasus confirm akan lebih cepat diketahui."

Seiring dengan kecepatan tes yang bertambah ini, ia mengingatkan kesiapan semua pihak. Pasalnya seiring dengan cepatnya penegakan diagnosis maka jumlah pasien yang dinyatakan positif COVID-19 juga akan lebih banyak dari sebelumnya.

"Diharapkan, nanti isolasi dan treatment-nya lebih tepat," Jelas Joni. "Jadi kalau PCR saja, tanpa langkah lanjutan, ya, percuma saja. Makanya (bantuan) PCR dan RS Lapangan ini satu paket."

Untuk mendukung penanganan yang maksimal, Gugus Kuratif akan melakukan isolasi dan treatment yang lebih tepat. Ke depan, Pemprov Jatim berharap bisa menerapkan seperti apa yang dilakukan di Padang, Sumatera Barat.

Di sana, tes PCR bisa dilakukan hingga 4 ribu setiap harinya. Bahkan seluruh orang tanpa gejala (OTG) bisa menjalani PCR. Yang mana, OTG ini di Jawa Timur menyumbang jumlah kasus yang cukup besar yakni 34 persen. Sedangkan untuk kasus yang berasal dari pasien dalam pengawasan (PDP) menurun.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait