Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara terkait video viral perkelahian 2 pria dewasa yang diduga melibatkan seorang mahasiswa asal Indonesia. Mahasiswa WNI itu disebut diserang oleh mahasiswa kulit putih di AS.
- Bertilia Puteri
- Senin, 08 Juni 2020 - 22:38 WIB
WowKeren - Media sosial dihebohkan oleh video perkelahian antar 2 pria dewasa. Salah satu pria dalam video itu disebut-sebut merupakan seorang mahasiswa asal Indonesia yang tengah berkuliah di Amerika Serikat.
Salah satu warganet yang membagikan video tersebut adalah akun Twitter @henrysubiakto. Video perkelahian tersebut diambil di sebuah persimpangan jalan.
Dalam video tersebut, tampak pria yang diduga mahasiswa Indonesia berkaus hitam didatangi oleh seorang pria berkaus abu- abu. Seakan menghindari konflik, pria berkaus hitam tersebut terus berjalan mundur dan mencoba menjauh. Namun, pria berkaus abu-abu tersebut terus mendekat dan bahkan menendangnya.
Akhirnya, kedua pria tersebut pun terlibat dalam baku hantam di jalur penyeberangan jalan. Namun, pria berkaus hitam yang disebut-sebut mahasiswa Indonesia tersebut berhasil meninju lawannya hingga terjatuh di jalanan dan tak bisa bangun alias KO.
"Mahasiswa Indonesia di AS ini diserang mahasiswa kulit putih," tulis akun tersebut pada Minggu (7/6). "Si Bule tdk nyangka kalau anak Indonesia itu sejak SMA sdh terbiasa tawuran."
Hingga Senin (8/6) video tersebut sudah diputar lebih dari 754 ribu kali. Cuitan tersebut juga mendapat 23,3 ribu retweets dan 49 ribu likes.
Terkait video viral ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kini tengah mencari tahu kebenaran informasi soal WNI tersebut. Kemlu mengaku pihaknya kini masih menghubungi kantor perwakilan di AS.
"Berita tersebut masih didalami dan dicoba konfirmasi oleh semua perwakilan Indonesia di AS," ungkap Plt Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah, dilansir detikcom pada Senin (8/6) hari ini. Meski demikian, Kemlu masih belum menerima laporan terkait video viral yang diduga melibatkan WNI tersebut.
Terlepas dari hal tersebut, Kemlu masih terus mendalami dan mencari informasi. "Namun sejauh ini juga belum ada laporan pengaduan yang disampaikan masyarakat pungkas Faizasyah.
(wk/Bert)
