Seorang pria asal Indonesia dengan berani melakukan orasi di tengah para pendemo anti rasis di Amerika Serikat. Aksinya ini mendapat banyak perhatian dan seketika membuat situasi demo menjadi tenang.
- Marina Larasati
- Selasa, 09 Juni 2020 - 16:35 WIB
WowKeren - Suasana di Amerika Serika saat ini sedang memanas. Seluruh masyarakat turun ke jalan untuk meminta keadilan. Hal ini disebabkan karena kematian tragis dari pria berdarah Afrika-Amerika, George Floyd yang harus meregang nyawa di tangan seorang polisi.
Kematian George Floyd menimbulkan kerusuhan dan demo dimana-mana. Bahkan, masyarakat New York seolah menutup mata dengan situasi dunia saat ini yang juga sedang dalam status bahaya Corona. Satu tujuan mereka, hanya ingin menghapus segala bentuk rasisme yang hanya menimbulkan perpecahan.
Belum lama ini, beredar sebuah video di media sosial Twitter, yang menunjukkan aksi seorang pria asal Indonesia tengah berorasi di depan pendemo Amerika. Seketika, suara pria yang tidak diketahui namanya itu langsung membuat para pendemo terdiam.
Dalam video yang diunggah oleh pengguna akun Twitter @_SintaElvhee2_ terlihat, pria yang memakai baju hitam itu menceritakan tentang dirinya dan masalah rasial yang dialaminya. Siapa sangka ucapan pria tersebut mampu menenangkan para pendemo yang sebelumnya saling teriak bersautan.
"I was born in Indonesia and I know what does it mean by prejudice and discrimination. I thought I flee away from Indonesia and I come here and I can breathe freedom, (Saya lahir di Indonesia, dan saya tahu persis dengan apa yang disebut prasangka dan diskrminasi. Saya pikir saya terbang jauh-jauh ke sini untuk menghirup kebebasan)," ucap pria itu di depan pendemo.
Saat berorasi hingga membuat pendemo terdiam, pria tersebut mengaku terharu dengan kejadian yang terjadi beberapa hari terakhir di Amerika. "But I look at the couple days ago or just last weeks, my heart is melted, (Tapi saya melihat beberapa hari dan beberapa minggu terakhir ini, hati saya rasanya meleleh," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, ia meyakini bahwa para pendemo yang hadir dikumpulkan oleh Tuhan. Setiap kalimat yang diucapkannya seolah berhasil menghilangkan sedikit amarah di dalam hati para pendemo.
"Justice will be served, we are all here because this is a divine appointment. No man can do this. I believe God makes this in such a time like this. Our voice just been heard, not just only in America. Heaven is hearing us, (Keadilan akan datang, dan kita di sini karena pertemuan yang ditakdirkan. Tidak ada manusia yang bisa melakukannya. Saya percaya Tuhan merencanakan ini di waktu ini. Suara kita telah didengar, bukan hanya di Amerika. Surga telah mendengar kita)," jelasnya.
Di depan para pendemo, pria tersebut mengajak semuanya untuk saling menguatkan dan bergandengan tangan. Pria itu kemudian berlutut menghadap langit sambil berdoa, yang kemudian diikuti oleh para pendemo.
(wk/lara)
