Blak-Blakan Sudah Tak Ada Anggaran, Ridwan Kamil Minta Pilkada Diundur 2021
Instagram/ridwankamil
Nasional

Gubernur Jawa Barat itu mengakui pemerintahannya sudah tak lagi memiliki dana ekstra yang bisa dialokasikan untuk pelaksanaan Pilkada karena sudah 'tersedot' demi menangani COVID-19.

WowKeren - Di tengah pandemi virus Corona yang sedang melanda Indonesia, pemerintah tetap mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah. Sedianya Pilkada sendiri akan digelar tahun ini, namun keputusan akhirnya belum disampaikan karena tetap melihat perkembangan wabah terkini.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun ikut angkat bicara soal rencana Pilkada ini. Ia dengan terang-terangan mengaku daerah sudah tak lagi memiliki anggaran untuk pelaksanaan Pilkada karena terkuras untuk menangani pandemi COVID-19.

Kendati Pilkada bisa saja diundur sampai Desember 2020, kenyataannya pelaksanaannya tak hanya sebatas pada bulan tersebut. Oleh karena itu Ridwan menilai pelaksanaan Pilkada yang diundur ke tahun 2021 jauh lebih realistis.

"Jadi menurut saya jadwal Desember itu jangan harga mati. Proses (Pilkada) itu tidak hanya di Desember. Ada pendaftaran, kampanye," kata Ridwan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (12/6). "Pergeseran ke tahun 2021 lebih realistis."


Lebih lanjut, Ridwan berharap agar pemerintah mempertimbangkan keselamatan rakyat dalam memutuskan pelaksanaan Pilkada. Termasuk apabila tetap dilaksanakan pada Desember 2020 harus segera disosialisasikan karena pemerintah daerah setempat harus merancang upaya mitigasi.

"Yang harus diutamakan keselamatan nyawa dari masyarakat," kata Ridwan, seperti dilansir dari Kompas, Sabtu (13/6). "COVID-19 ini kan penyakit kerumunan."

"Tapi kalau sudah diputuskan, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, saya harus mengamankan dengan menghitung secara ilmiah, risikonya seperti apa," imbuhnya. "Tapi kalau boleh berpendapat, digeser (jadwalnya)."

Namun Ridwan mengakui salah satu alasan ia mengusulkan Pilkada diundur tahun depan adalah karena sudah tak lagi ada anggaran. Sebab pasti akan ada permintaan ekstra anggaran pelaksanaan Pilkada ke pemerintah daerah, yang padahal saat ini sudah dialokasikan untuk mengatasi COVID-19.

"Kami sudah tidak punya uang. Uang kita sudah habis buat COVID-19 dan bansos. Jadi kalau ada permintaan ekstra kami pasti kesulitan. Kecuali anggarannya digeser di tahun depan," pungkas Ridwan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait