BREAKING: Catat Rekor Baru Tambahan 1.385 Pasien Dalam Sehari, COVID-19 RI   Capai 52.812 Kasus
Reuters
Nasional

Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) kini telah mencapai 40.541 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam perawatan (PDP) mencapai 13.522 orang.

WowKeren - Indonesia kembali mencatat rekor baru untuk angka kasus COVID-19 harian. Pemerintah Indonesia melaporkan 1.385 kasus positif COVID-19 pada Sabtu (27/6) hari ini, sehingga totalnya mencapai 52.812 pasien.

Sebelumnya, rekor angka COVID-19 harian tercatat pada 18 Juni 2020 lalu. Kala itu, pemerintah Indonesia melaporkan 1.331 kasus COVID- 19 baru dalam sehari.

Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) kini telah mencapai 40.541 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam perawatan (PDP) mencapai 13.522 orang.

Pemerintah juga melaporkan pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh mendapat tambahan sebanyak 576 orang pada hari ini. Dengan demikian, total pasien COVID-19 yang sudah sembuh di Tanah Air kini mencapai 21.909 orang.

Angka kesembuhan pasien COVID-19 sendiri mencapai rekor tertinggi pada Jumat (26/6) kemarin. Kemarin, pemerintah Indonesia melaporkan 885 pasien COVID-19 yang sembuh.


Di sisi lain, pasien yang dinyatakan meninggal akibat COVID-19 mendapat tambahan sebanyak 37 orang pada hari ini. Dengan demikian, jumlah pasien meninggal kini telah mencapai 2.720 orang.

Update Corona

YouTube/BNPB Indonesia

Pada hari ini, pemerintah Indonesia telah melakukan pemeriksaan COVID-19 terhadap 21.589 spesimen. Dengan demikian, total spesimen yang telah diperiksa hingga hari ini telah mencapai 753.370.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota yang dinilai memiliki kecenderungan kasus COVID-19 cukup tinggi. Pemerintah menyampaikan bahwa intervensi yang lebih cepat harus dilakukan untuk menanggapi situasi tersebut.

"Bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus, tetapi juga terkait dengan tingginya jumlah kasus per 100 ribu orang. Yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai risiko ancaman tertular, di beberapa daerah masih cukup tinggi," jelas Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia pada hari ini. "Ini semuanya terjadi karena memang sumber penularan masih berada di tengah- tengah masyarakat. Yaitu beberapa orang yang kemudian sakit, terinfeksi COVID-19, dan berpotensi menular, tapi tidak melakukan isolasi secara baik."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru