Pemegang waralaba Pizza Hut yakni NPC International mengajukan pailit karena pandemi Corona. Selama pandemi Corona, mereka menanggung beban utang begitu tinggi.
- Trias Rohmadoni Alandari
- Kamis, 02 Juli 2020 - 15:37 WIB
WowKeren - NPC International, pemegang waralaba 1.200 gerai Pizza Hut dan nyaris 400 restoran cepat saji Wendy's di Amerika Serikat mengajukan pailit. Mereka mengaku bisnisnya tertekan pandemi Corona sehingga membuat beban utang meningkat hampir US$1 miliar.
Selain adanya beban utang yang tinggi, kenaikan biaya operasional, biaya tenaga kerja dan bahan makanan pun nyatanya memang ditanggung perusahaan. Menurut keterangan dari situs perusahaan, pekerjanya mencapai 40 ribu orang di 27 negara bagian di AS.
Walau demikian, NPC International tetap akan beroperasi di tengah pengajuan pailit tersebut. "Kami mendukung tingkat investasi yang lebih besar untuk NPC, dan memperkuat kesehatan keuangan dan kinerjanya untuk jangka panjang," tutur juru bicara Pizza Hut.
Sementara itu, manajemen Pizza Hut menyatakan dukungan pada NCP, termasuk dalam upaya mengurangi beban utang. "Kami akan mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio restoran kami, sehingga kami ada di posisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen," terang CEO NPC divisi Pizza Hut Jon Weber pada Kamis (2/7) seperti dilansir dari CNNIndonesia.
Sedangkan untuk waralaba merek Wendy's, NPC hanya mengoperasikan sebagian kecil dari total restoran sebanyak 6.500 di AS. Sejauh ini uru bicara Wendy's mengatakan restoran-restoran yang dipegang oleh NPC memiliki kinerja sangat baik. "Pewaralaba pun tetap mematuhi kewajiban keuangan mereka," jelas manajemen.
Ia pun berharap NPC tetap menjadi anggota keluarga Wendy's yang produktif untuk bergerak maju bersama. Untuk diketahui, NPC adalah perusahaan AS terbaru yang mengajukan kebangkrutan selama pandemi COVID-19. Perusahaan induk Chuck E. Cheese, GNC, Fitness 24 Jam, Neiman Marcus, J. Crew semua telah mengajukan pailit dalam 2 bulan terakhir.
(wk/tria)
