Gugus Tugas Jatim Akui Kerja Tim Tracing Berat: Ada yang Terjangkit COVID-19 dan Meninggal
Nasional

Tak hanya tim tracing, risiko serupa juga mengancam aparat TNI dan polisi yang membantu tim tracing dan promotif. Bahkan tak sedikit dari mereka yang tertular.

WowKeren - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan jika kerja tim tracing untuk mengidentifikasi kontak pasien COVID-19 amat berat. Hal itu diceritakannya dalam seminar daring yang digelar IKA Universitas Airlangga.

Ia menyebut jika tim tracing yang merupakan garda depan dalam pendeteksian virus corona pernah hampir lumpuh. Hal itu disebabkan karena tokoh kuncinya terpapar COVID-19 dan meninggal dunia.

"Saya contohkan di salah satu kabupaten, itu hampir-hampir tim tracingnya lumpuh," kata Joni, Senin (6/7). "Karena key person (tokoh kunci)-nya terkena COVID-19 dan meninggal."

Tak hanya tim tracing, risiko serupa juga mengancam aparat TNI dan Polri yang membantu tim tracing dan promotif. Bahkan tak sedikit dari mereka yang tertular. Berada di garis depan untuk mendeteksi penyebaran virus corona memang memiliki ancaman risiko yang tinggi.


"Banyak sekali kawan TNI/Polri yang terkena," tutur Joni menjelaskan. "Pak Kapolda, saya masih ingat waktu itu Pak Luki sampaikan, 'kami ini karena semangat tinggi terus jalan'. Jadi di garda terdepan itu memang risiko besar sekali."

Oleh sebab itu berangkat dari kondisi ini, Joni sebagai Ketua Rumpun Kuratif melibatkan stakeholder lain. Misalnya seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan asosiasi profesi lain dalam melakukan upaya promotif, preventif, dan tracing.

Tak cukup sampai di situ, dalam program lanjutan penanganan COVID-19 di Jatim, Pemprov akan meningkatkan peran serta kampung tangguh baik Semeru maupun Jogo Suroboyo. Sehingga akan ada keterlibatan tokoh masyarakat hingga mahasiswa.

"Seluruh stakeholder perlu terlibat dalam komunikasi. Juga tokoh masyarakat," ujar Joni. "Hari ini, mahasiswa mulai dilibatkan untuk prehospital, intrahospital, maupun pasca-hospital."

Adapun keterlibatan mahasiswa tersebut untuk berkomunikasi dengan pasien pasca-dirawat di rumah sakit. Sebab, komunikasi pasca perawatan ini cukup penting. "Komunikasi pascarawat ini penting, keep contact dengan pasien yang sembuh, karena mereka yang kena COVID-19, terutama keluarganya, itu luar biasa terdampak," imbuh Joni.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait