Pemprov Banten memutuskan kembali memperpanjang pelaksanaan PSBB di Tangerang Raya hingga Minggu (26/7) mendatang. Ini merupakan pelaksanaan PSBB Tangerang Raya jilid keenam.
- Elvariza Opita
- Senin, 13 Juli 2020 - 07:55 WIB
WowKeren - Wabah virus Corona masih belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda dalam waktu dekat. Bahkan beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat, yang sebelumnya mencatatkan penurunan jumlah kasus positif harian, justru kembali mencetak data menakjubkan dalam kurun waktu beberapa hari belakangan.
Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Provinsi Banten akhirnya memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya. Padahal PSBB yang dijalani sampai Minggu (12/7) kemarin merupakan pelaksanaan jilid keenam, termasuk salah satu yang terpanjang di Indonesia.
Perpanjangan ini diungkap oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim. Pada kesempatan itu, Wahidin mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan Tangerang Raya, yang meliputi Wali Kota Tangerang, Walkot Tangerang Selatan, dan Bupati Tangerang di hari yang sama.
"Tadi telah diadakan rapat koordinasi, apakah PSBB itu dilanjutkan atau sampai tanggal 12 Juli saja?" kata Walkot Tangerang, Arief R Wismansyah, Minggu (12/7). "Dari hasil rapat ternyata PSBB-nya tetap berlanjut."
Terkait dengan perpanjangan PSBB ini, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki, mengaku bercermin pada data penyebaran wabah Corona. Sedianya perpanjangan PSBB ini demi meminimalisir penyebaran COVID-19, yang dilakukan sampai dua pekan ke depan.
"Hasilnya disepakati diperpanjang," ujar Ahmed, seperti dilansir dari Kumparan, Senin (13/7). "Tapi untuk Surat Keputusan dan petunjuk pelaksana, serta teknisnya masih kita tunggu dari Pemerintah Provinsi Banten dan untuk jangka penerapannya 14 hari."
Walau demikian, pelaksanaan PSBB tak membuat sejumlah kelonggaran kembali dicabut. Seperti misalnya pusat perbelanjaan sampai mal tetap akan diizinkan beroperasi, serta rumah makan atau restoran yang masih diperbolehkan melayani makan ditempat alias dine in. Hanya saja pemerintah setempat menegaskan masyarakat dan pengelola wajib menerapkan protokol kesehatan demi mencegah masifnya penularan wabah.
Di sisi lain Banten menjadi salah satu daerah selain DI Yogyakarta yang secara umum diklaim "berhasil" mengendalikan wabah virus Corona. Merujuk pada peta frekuensi jumlah kumulatif kasus aktif yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Banten berada pada status zona kuning dengan 422 pasien positif yang masih dirawat.
(wk/elva)
