Diprotes Warganet Tanah Air, Media Tiongkok Akhirnya Ralat Penggunaan Kata Batik
Nasional

Meskipun teknik pewarnaan lilin sudah digunakan sejak zaman dulu oleh bangsa-bangsa didunia, namun batik merupakan khas Indonesia dan diksi ini diambil dari Bahasa Jawa.

WowKeren - Belum lama ini media asal Tiongkok, Xinhua News, menuai protes dari warganet Tanah Air. Hal itu tak lepas dari unggahan media tersebut di media sosial yang seolah-olah mengklaim jika batik adalah kerajinan asli milik mereka.

Namun tak lama kemudian, melalui cuitan di Twitter, media tersebut mengunggah kalimat yang berisi ralat terkait penggunaan diksi batik tersebut. Kali ini, mereka menyebut jika kata batik berasal dari Bahasa Indonesia.

"Kerajinan cetak lilin Tiongkok kuno dilakukan dengan sangat terampil dan memakan waktu," tulis @XHNews, Senin (13/7). "Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata dengan asal Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan tahan lilin yang dipraktikkan di banyak bagian dunia. Terima kasih kepada @Kemlu_RI."

Sebelumnya banyak warganet Indonesia melayangkan protes melalui kolom komentar. Mereka mengingatkan meskipun teknik pewarnaan lilin sudah digunakan sejak zaman dulu oleh bangsa-bangsa didunia, namun batik merupakan khas Indonesia. Yang mana kata ini diambil dari bahasa Jawa.


Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turut pula mengomentari klaim tersebut. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menegaskan jika Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan.

"Batik memang warisan budaya tak benda atau intangible cultural heritage Indonesia," kata Hilmar. "Dan pada 2009 sudah masuk dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan oleh UNESCO."

Kendati demikian, klaim Xinhua News terhadap batik tidak akan berpengaruh pada status kerajinan tersebut yang telah ditetapkan UNESCO. Lebih jauh, ia menuturkan jika dilihat secara simbolik, batik Indonesia tidak bisa disamakan dengan tekstil tutup celup dari negara lain. Sebab, hal itu juga tak lepas dari unsur kebudayaan yang menjadi khas tiap-tiap daerah.

"Dari segi kebudayaan, yang menurut saya paling penting," lanjutnya. "Ada perbedaan sangat mendasar antara batik Indonesia dengan tekstil dengan tutup celup yang lain seperti China."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru