Indonesia 'Panen' Klaster Corona di Sekolah, Nadiem Makarim Beber Penyebab
Nasional

Banyak sekolah yang sudah mengadakan KBM tatap muka kembali ditutup karena guru serta muridnya dinyatakan positif COVID-19. Mendikbud Nadiem pun membeberkan alasan di balik klaster ini.

WowKeren - Indonesia sedang mempersiapkan pembukaan kembali sekolah tatap muka kendati pandemi COVID-19 belum benar-benar terkendali. Dan usai mengadakan beberapa kali "uji coba", mulai timbul klaster penyebaran virus Corona di sekolah-sekolah tersebut.

Tentu sumber terjadinya klaster baru Corona ini menjadi pertanyaan banyak orang, mengingat sekolah yang boleh dibuka hanya di zona hijau dan kuning. Menanggapinya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut bahwa guru lah penyebab utama klaster ini.

Nadiem, yang mengaku sudah melakukan investigasi bersama jajarannya, menemukan banyak guru yang sudah positif COVID-19 sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka berlangsung. Biasanya mereka tertular ketika menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) namun tetap bekerja di sekolah.

"Kami telah melakukan investigasi kami sendiri, mengenai yang disebut media sebagai klaster-klaster. Banyak yang memang ketahuan positif ketika tes itu dilakukan sebelum tatap muka," tutur Nadiem di Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Kamis (27/8). "Jadi kami mengecek langsung, ternyata banyak guru-guru ini yang positif, yang melakukan PJJ tetapi bekerja di sekolah."


Oleh karenanya, Nadiem mendorong agar para guru yang tetap bekerja ke sekolah ini selalu menerapkan protokol kesehatan. Tak hanya itu, selama pelaksanaan KBM tatap muka pun protokol kesehatan yang ketat harus tetap dilakukan.

"Jadi, kita tidak tahu mereka positif sampai ada rencana pembukaan," kata Nadiem, dilansir dari Kumparan. "Jadi ini banyak sekali terjadi. Sebelum tatap muka ketahuan gurunya positif."

"Beberapa kasus yang gurunya positif itu siswa siswa sedang dalam proses PJJ," sambungnya. "Kebanyakan yang kita lihat klaster-klaster ini bukan karena kebijakan relaksasi, tetapi karena memang kondisi infeksi yang terjadi sebelumnya saat kita berencana melakukan tatap muka."

Nadiem menegaskan bahwa sekolah dengan kejadian seperti ini langsung menutup kembali KBM-nya. Intinya, Kemendikbud sudah berkomitmen untuk membuka sekolah dalam kondisi seaman mungkin.

"Dan sekolah yang mengetahui ini langsung ditutup. Karena memang itu protokolnya sebagaimana Presiden sebutkan harus ada rem dan gas," pungkas Nadiem. "Misi terpenting Kemendikbud sekarang atau objektif terpenting, bagaimana mengembalikan anak anak ke sekolah tatap muka seaman mungkin, secepat mungkin."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru