Tes Swab Massal Guru Berlanjut, Surabaya Kebut Pembahasan SOP KBM Tatap Muka
Reuters
Nasional

Kepala Dispendik Surabaya Supomo tidak ingin jika KBM mulai dibuka secara tatap muka harus tutup kembali lantaran adanya peserta didik yang positif COVID-19

WowKeren - Pemerintah Kota Surabaya akan segera menyelesaikan pembahasan prosedur sekolah tatap muka di tengah pandemi. Jika pembahasan ini sudah rampung maka akan segera diserahkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Sebentar lagi mau kita finalkan terkait SOP. Kalau kajian kita nanti memungkinkan, maka kami akan mengusulkan ke Kemendikbud," kata Kepala Dispendik Surabaya Supomo, Rabu (9/9). "Sehingga pelaksanaan pembelajaran di Surabaya bisa dilakukan tatap muka."

Oleh sebab itu, saat ini Pemkot masih terus menggencarkan tes swab massal terhadap para guru. Nantinya, tes swab ini akan dilakukan juga kepada para murid.

Hal ini dilakukan agar kondisi peserta didik benar-benar fit ketika sekolah tatap muka mulai digelar nantinya. Supomo tidak ingin jika KBM mulai dibuka secara tatap muka lalu tak lama harus tutup kembali lantaran adanya kasus peserta didik yang terindikasi positif COVID-19.


"Jadi nanti kalau pembelajaran tatap muka kita tidak ingin nanti seminggu buka, dua minggu terus tutup," tutur Supomo. "Maka kami harus teliti dan hati-hati. Kita swab semuanya termasuk guru dan murid."

Selain itu, untuk memastikan keselamatan para peserta didik, Dispendik juga sudah melakukan pendataan terhadap orang tua siswa. Orangtua siswa yang memiliki komorbid, maka siswa tidak bisa menghadiri KBM tatap muka namun secara daring.

"Jadi bisa dikatakan sekolah tatap muka ini adalah salah satu alternatif," ujar Supomo. "Karena pembelajaran melalui daring tetap dilakukan. Selain tatap maka, pembelajaran melalui televisi juga tetap dilakukan."

Begitu juga dengan guru yang sedang hamil atau memiliki komorbid. Mereka tetap boleh mengajar namun secara daring. "Karena varian-varian yang nanti menjadi pilihan, sehingga semua anak, baik yang mempunyai kemampuan finansial atau tidak itu tetap bisa sekolah," jelasnya.

Pemkot Surabaya terus mengupayakan agar semua siswa bisa mendapat pendidikan. Salah satunya dengan mencari CSR. "Kemarin kita alhamdulillah dapat Rp 4,3 miliar untuk membantu siswa dari keluarga tidak mampu. Sehingga mereka nanti tidak ada alasan untuk tidak sekolah," lanjut Supomo.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru