Jokowi Minta Corona Ditekan, Epidemiolog: Sulit Jika Ada Pilkada
Nasional

Presiden Joko Widodo telah meminta jajarannya untuk menekan laju penyebaran virus corona dalam 2 minggu, ahli epidemiologi anggap perintah itu sulit akibat Pilkada.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk bekerja keras menurunkan kasus virus corona dalam waktu dua minggu. Namun, perintah Jokowi tersebut dinilai sulit oleh ahli epidemiologi lantaran ada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Dearah (Pilkada) Serentak 2020.

Terlebih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengizinkan kampanye konser musik dalam Pilkada Serentak 2020. Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani meragukan masyarakat akan mematuhi protokol kesehatan COVID-19 saat kampanye Pilkada.

”Akhir September kita akan memulai masa kampanye Pilkada Serentak 2020 yang jaminan penerapan protokol kesehatannya diragukan,” ujar Laura seperti dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (15/9). “Mengingat pelanggaran di masa pendaftaran kemarin.”

Laura mengakui jika perintah Jokowi untuk menurunkan kasus COVID-19 dalam waktu dua minggu akan memberikan harapan kepada masyarakat. Meski demikian, target Jokowi tersebut sulit tercapai jika tidak disertai dengan pelaksanaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat dan menerapkan protokol kesehatan dengan tegas.


”Langkah-langkah ini bisa memberikan hasil yang signifikan,” saran Laura. “Misalkan ada perubahan perilaku masyarakat secara dominan terhadap penerapan protokol kesehatan.”

Laura menilai PSBB yang dilakukan di sejumlah daerah Indonesia sebelumnya tidak dibarengi dengan pengawasan ketat dan evaluasi. Hal itu membuat PSBB tidak efektif dalam menekan laju penyebaran COVID-19. Ini terbukti dari meningkatnya kasus corona secara signifikan di DKI Jakarta dan Indonesia.

Oleh sebab itu, Laura menyarankan agar pemerintah fokus menangani kasus penyebaran virus corona di daerah-daerah Pulau Jawa. Selain itu, itu juga mengingatkan sistem surveilans melalui 3T (testing, tracing, dan treatment) untuk terus ditingkatkan. Seperti kapasitas testing, penyiapan ruang isolasi, dan fasilitas rumah sakit.

Menurutnya, fokus utama penanganan pandemi virus corona adalah kesehatan. Jika kesehatan masyarakat terjaga, maka perekonomian Indonesia akan mudah bangkit.

”Harapannya ketika itu terjadi, dapat menjalankan perekonomian dengan tetap mengendalikan kasus COVID-19,” jelas Laura. “Sembari menunggu vaksin dan obat yang dikembangkan untuk COVID-19.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait