Begini Kata Nadiem Makarim Soal Isu Sejarah Bakal Dihapus dari Kurikulum SMK
Nasional

Beberapa waktu belakangan muncul isu bahwa Sejarah akan dihapus dari kurikulum SMK dan akan dijadikan mata pelajaran pilihan di SMA. Mendikbud Nadiem pun mengklarifikasi isu ini.

WowKeren - Belakangan ini muncul isu bahwa mata pelajaran Sejarah akan dihapus dari kurikulum SMK. Pelajaran yang sama juga sedianya bakal dijadikan mata pelajaran pilihan atau tidak wajib di SMA.

Isu ini langsung ramai dibahas di media sosial dan menimbulkan pro kontra tersendiri. Namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri sudah memberikan bantahan melalui keterangan resmi pada Sabtu (19/9).

Bantahan Kemendikbud pun ikut dipertegas oleh Nadiem Makarim. Mendikbud itu menegaskan bahwa sejarah merupakan tulang punggung dan identitas nasional yang tidak bisa dihilangkan.

Nadiem sendiri tak membantah bahwa wacana penghapusan mata pelajaran Sejarah memang dibahas dalam rangka penyederhanaan kurikulum yang sedang dilakukan oleh Kemendikbud. "(Namun) kami punya banyak (permutasi), puluhan versi berbeda yang sekarang tengah melalui FGD dan uji publik," terang Nadiem, Minggu (20/9).

Nadiem menegaskan tak ada jaminan permutasi tersebut yang akan menjadi keputusan akhir. Selain itu, tak akan ada penyederhanaan kurikulum sampai tahun 2022.


"Jadi sekali lagi, tidak ada kebijakan apapun di tahun 2021 dalam skala kurikulum nasional," tegas Nadiem, dilansir dari Kompas, Senin (21/9). "Apalagi penghapusan pelajaran sejarah."

"Saya ingin menjadikan sejarah menajdi suatu hal yang relevan untuk generasi muda dengan penggunaan media yang menarik dan relean untuk generasi baru kita, agar bisa menginspirasi mereka," tutur Nadiem. "Identitas generasi baru yang nasionalis hanya bisa terbentuk dari suatu kolektif memori yang membanggakan dan menginspirasi."

Nadiem sendiri berkomitmen akan tetap menghadirkan pelajaran sejarah pada sistem pendidikan. Apalagi karena Nadiem sendiri berasal dari keluarga yang menjadi tokoh perjuangan di masa kemerdekaan Indonesia.

"Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Ayah dan Ibu saya aktivis nasional untuk membela hak asasi rakyat Indonesia dan berjuang melawan korupsi," jelas Nadiem.

Nadiem berharap klarifikasinya ini meredam isu yang beredar. "Sekali lagi saya imbau masyarakat jangan biarkan informasi yang tidak benar menjadi liar. Semoga klarifikasi ini bisa menenangkan masyarakat," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru