Ratusan Apoteker dan Tenaga Laboratorium RI Positif Terpapar COVID-19
Nasional

Data ini disampaikan oleh Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP IAI, Prof. Kerry Lestari Dandan, dan Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, N.S. Widodo.

WowKeren - Selain dokter dan perawat, petugas farmasi serta laboratorium juga merupakan profesi yang rentan terpapar virus corona (COVID-19). Data Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menunjukkan ada sekitar 800 orang apoteker yang terpapar COVID-19.

"Kami dari apoteker Indonesia saat ini memang sedang melakukan updating data, sampai saat ini kurang lebih ada sekitar 800-an sekian yang memang terpapar," ungkap Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP IAI, Prof. Kerry Lestari Dandan, di Graha BNPB pada Selasa (22/9). "Kemudian ada beberapa di antaranya yang memang sudah sembuh, mengikuti isolasi mandiri, namun ada juga korban yang meninggal."

Berdasarkan data per 21 September 2020, ada 803 apoteker yang terkonfirmasi positif COVID-19. 640 apoteker di antaranya dinyatakan sembuh, dan enam orang dilaporkan meninggal dunia.

Sebanyak 723 orang juga dilaporkan menjalani isolasi mandiri dan sebanyak 283 melakukan kontak erat. Kerry lantas memastikan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi SOP pelayanan apoteker di masa pandemi corona.

Pasalnya, apoteker sebagai profesi pelayanan kefarmasian juga melakukan kontak langsung dengan masyarakat. Baik di apotek, rumah sakit, maupun Puskesmas.


"Namun tentu saja ini semua merupakan salah satu pengabdian profesi yang dilakukan," ujar Kerry. "Apapun yang terjadi, apoteker harus tetap bersama dengan masyarakat, terutama dalam penanganan obat yang rasional dan memang punya manfaat dan aman untuk masyarakat."

Sementara itu, tenaga laboratorium yang terpapar COVID-19 di Indoensia kini telah mencapai 492 orang. Data ini disampaikan oleh Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, N.S. Widodo, dalam kesempatan yang sama.

"Sebagian besar sudah sembuh, dan yang gugur ada 4 orang," jelas Widodo. "Yaitu dari DKI, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Provinsi Aceh."

Menurut Widodo, tenaga ahli laboratorium medik adalah tenaga kesehatan yang mengambil sampel swab masyarakat. Dengan adanya kontak langsung tersebut, maka risiko infeksi pun menjadi tinggi.

"Kami menyadari bahwa seluruh anggota kami yang tersebar setiap hari selalu mengalami kelelahan fisik, dan itulah yang kami semangati terus agar mereka berjuang demi kemanusiaan dengan penuh rasa keikhlasan," pungkas Widodo. Adapun Satgas Penanganan COVID- 19 sendiri akan memberi fasilitas pemeriksaan PCR untuk seluruh tenaga kesehatan demi mencegah terjadinya penularan corona.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait