Istana Angkat Bicara Usai Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ngaku Dicopot Gegara Ajak Nobar G30S/PKI
Nasional

Purnawirawan Jenderal itu merasa dicopot dari posisinya sebagai Panglima TNI karena menginisiasi agenda menonton bersama film G30S/PKI. Istana pun segera memberi klarifikasi terkait pengakuan itu.

WowKeren - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo membuat geger publik dengan pengakuannya. Sebab Gatot mengungkap dugaan ia dilengserkan dari jabatannya karena menginstruksikan seluruh jajaran untuk menonton bersama film G30S/PKI.

Memang bila menilik kembali masa-masa tersebut, selang 3 bulan setelah inisiasi tersebut, Gatot resmi dicopot dari jabatannya sebagai Panglima TNI. Namun ia dicopot karena usianya yang memasuki masa purnabakti dan kemudian digantikan Panglima saat ini, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Gatot sendiri mengaku sudah mendapat peringatan dari seorang politikus PDI Perjuangan. Namun kala itu ia tetap bulat tekadnya untuk mengajak seluruh jajaran menonton G30S/PKI bersama.

"Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI," ujar Gatot di kanal YouTube Hersubeno Point, dikutip Detik News pada Rabu (23/9). "Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti'."


"Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya," imbuhnya. "Dan memang benar-benar saya diganti."

Pengakuan Gatot ini jelas membuat geger. Istana pun kekinian sudah memberikan klarifikasi terkait pengakuan purnawirawan TNI yang juga deklarator KAMI tersebut.

"Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI," ujar Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adian, dilansir dari Kompas, Kamis (24/9). "Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S. Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau."

Setiap pimpinan TNI dan Polri, imbuh Donny, akan selalu terikat masa jabatan. Termasuk pergantian Panglima TNI dari Gatot ke Hadi pun dilakukan karena mempertimbangkan masa jabatan sang Jenderal yang memasuki usia purnabakti.

"Semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian," pungkas Donny. "Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait