Resesi di Depan Mata, Indonesia Diminta Ambil Pelajaran Dari Tiongkok
Nasional

Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekenomian, Airlangga Hartarto, menilai pemulihan ekonomi RI telah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.

WowKeren - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan jika ekonomi nasional akan mengalami resesi pada kuartal III-2020. Berdasarkan update proyeksi ekonomi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, perekonomian RI untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen.

Meski demikian, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekenomian, Airlangga Hartarto, menilai pemulihan ekonomi Indonesia telah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. Airlangga lantas menilai Indonesia dapat mengambil pelajaran dari Tiongkok, meskipun kondisinya tidak selalu bisa disamakan.

Menurut Airlangga, Tiongkok sukses menekan kasus COVID-19 sekaligus memulihkan ekonomi di tengah pandemi. "Terbukti China mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada Kuartal II sebesar 3,2 persen," ungkap Airlangga dalam acara Konferensi Pertama Mekanisme Konsultasi Belt and Road Antar Partai Politik Republik Rakyat Tiongkok (RRT)- Indonesia pada Senin (28/9).


Lebih lanjut, Airlangga juga menilai banyak negara yang tertarik untuk bekerjasama dengan konsep Belt and Road Initiative yang diluncurkan oleh Tiongkok. Bagi Indonesia, konsep ini sejalan dengan konsep yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu Poros Maritim Dunia. "Bagi Indonesia, konsep ini adalah upaya kami untuk memperkuat persatuan Indonesia sekaligus meningkatkan dan menyejahterakan rakyat Indonesia," terang Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga mengaku bahwa perbaikan ekonomi Indonesia saat ini mengarah pada perbaikan. Hal ini terlihat dari penguatan berbagai indikator, seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI manufaktur, kenaikan indeks keyakinan konsumen, dan pertumbuhan penjualan ritel.

"Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi serta menetapkan berbagai kebijakan dan program untuk tetap menggerakkan ekonomi," pungkas Airlangga. "Dan menjaga sumber penghasilan masyarakat dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan."

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Luar Negeri Dave Akbarshah Laksono mengatakan bahwa kerja sama pemerintah Indonesia dan Tiongkok selama ini sudah banyak menguntungkan kedua belah pihak. Dave juga menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya sampai pada pandemi, tetapi juga dapat terus terjalin ke depannya, khususnya dalam hal menghadapi persoalan pandemi yang bisa saja terjadi di lain waktu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru