Patut Waspada! Deflasi RI 3 Bulan Berturut-Turut Bisa Ciptakan Situasi Berbahaya Ini
Nasional

BPS melaporkan deflasi 0,05 persen pada September 2020, menyusul situasi serupa pada Juli (0,1 persen) dan Agustus (0,05 persen). Lantas apa dampak deflasi bagi perekonomian Indonesia?

WowKeren - Selain krisis kesehatan, pandemi COVID-19 juga menyebabkan timbulnya kekacauan kondisi perekonomian. Hal ini pun tak lepas dialami pula oleh Indonesia, yang rupanya sudah mengalami deflasi selama 3 berturut-turut.

Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen bulan September 2020 menurun 0,05 persen. Padahal situasi terjadi sejak Juli, diawali dengan menurunnya harga bahan pangan karena daya beli yang lemah.

"Dengan terjadinya deflasi bulan lalu, maka sudah terjadi deflasi berturut-turut selama tiga bulan," terang Kepala BPS, Suhariyanto, Kamis (1/10). "Dengan deflasi pada Juli 0,1 persen dan Agustus 0,05 persen."

Sebagai informasi, deflasi adalah suatu periode ketika harga-harga secara umum jatuh sehingga nilai uang bertambah. Deflasi umumnya terjadi karena berkurangnya jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat.


Menilik dari definisinya, memang saat ini Indonesia secara tampak mata mengalami deflasi. Uang yang beredar di tengah masyarakat berkurang karena menurunnya jumlah lapangan pekerjaan pula di tengah pandemi COVID-19, yang kemudian diikuti dengan turunnya harga-harga barang di pasar.

Mungkin masih banyak yang awam dengan dampak dari deflasi, padahal situasi ini wajib diwaspadai. Dilansir dari CNN Indonesia berdasarkan pernyataan Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal, deflasi yang berkelanjutan bisa menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran.

Fithra mengingatkan bahwa inflasi dan pengangguran memiliki korelasi berbanding terbalik. Sehingga bila inflasi rendah, bahkan menyentuh deflasi, jumlah pengangguran bergerak naik karena terbatasnya kesempatan bekerja di tengah lesunya kegiatan ekonomi.

"Inflasi dan pengangguran berbanding terbalik. Ketika inflasi naik, maka pengangguran turun," jelas Fithra pada 4 Agustus 2020. "Tapi kalau inflasi turun, justru pengangguran naik karena kesempatan ekonomi menjadi terbatas. Ketika daya beli berkurang, maka mengakibatkan efek domino lintas sektor."

Kondisi perekonomian Indonesia sendiri sekarang sedang sangat lesu, bahkan sudah diproyeksikan resesi. Kendati belum ada pernyataan resmi dari BPS, Kementerian Keuangan sudah memproyeksikan penurunan pertumbuhan ekonomi sampai level minus 2 persen.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru