Tolak Omnibus Law, 30.000 Pendemo Siap Geruduk Gedung Grahadi Surabaya Hari Ini
wikimedia.org
Nasional

Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas diperlukan untuk menghindari terjadinya kemacetan saat demo.

WowKeren - Puncak demo untuk menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jawa Timur akan digelar hari ini, Kamis (8/10). Demo itu rencananya akan melibatkan 30 ribu lebih massa yang terpusat di Gedung Grahadi Surabaya.

Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah melakukan rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas diperlukan untuk menghindari terjadinya kemacetan saat demo. Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, pihaknya mem-back up jajaran kepolisian dari sisi keamanan.

Untuk memantau pergerakan para aksi demonstrasi tersebut, Dishub juga menyiapkan semua CCTV. Ia memastikan jika CCTV dalam kondisi berfungsi.

"Biasanya mengarah ke Indrapura ada penutupan di simpang Veteran situ, pasar besar juga," kata Irvan menjelaskan. "Kalau Grahadi kita alihkan ke Embong Wungu seperti biasanya. Tapi kalau fokusnya di Indrapura kita lakukan rekayasa bersama polrestabes."


Untuk mendukung langkah ini, Dishub juga berkoordinasi dengan satlantas terkait. Baik Polres Tanjung Perak maupun Polrestabes Surabaya. Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat yang tidak berkepentingan menghindari jalan yang dipakai oleh para pendemo.

"Kita berharap masyarakat juga yang sekiranya tidak berkepentingan agar menghindari jalan-jalan yang digunakan oleh para peserta demonstran," lanjutnya. Untuk memastikan kelancaran lalu lintas, Dishub juga menurunkan tambahan personel patroli. Seperti patroli rambu dan patroli traffic.

"Kita juga siagakan intelijen transport kita," tuturnya lagi. "Untuk memantau dan memonitor kemungkinan terjadinya kepadatan lalu lintas dan imbas pengalihan lalu lintas."

Ia menjelaskan jika pada umumnya para demonstran memiliki lokasi yang berbeda untuk berkumpul. Oleh sebab itu, pengalihan arus juga akan menyesuaikan dengan hal ini. Dishub juga akan mengantisipasi titik masuk Surabaya seperti Gresik dan Sidoarjo, dimana Jalan A Yani akan menjadi titik kumpul.

"Jadi kami nanti akan menginformasikan dari pantauan kamera kita dari sumber daya kita, baik sosial media," ujarnya. "Kemudian dari informasi CCTV kita akan kita sampaikan ke publik untuk mereka menghindari kawasan-kawasan yang padat.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait