PSBB Longgar, Epidemiolog Ingatkan Risiko Tinggi Super Spreader COVID-19
Nasional

Selain dari kegiatan massal dengan mobilitas tinggi seperti Pilkada maupun demo, potensi super spreaders juga bisa terjadi di keramaian tempat umum. Misalnya di stasiun kereta

WowKeren - Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, mengatakan jika fenomena super spreaders COVID-19 sangat mungkin terjadi di Indonesia. Menurutnya, potensi ini cukup tinggi.

"Potensi adanya super spreaders besar," ujar Dicky dilansir CNN Indonesia, Senin (19/10). Hal ini terjadi lantaran Indonesia telah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Super spreaders sendiri merupakan suatu kasus infeksi dari seseorang menyebar dengan sangat efektif pada satu klaster, kejadian, waktu, atau tempat. Dibanding infeksi biasa, super spreaders mampu menularkan ke lebih banyak orang.

Pada umumnya, fenomena ini terjadi manakala pada suatu klaster terdapat mobilitas yang tinggi yang banyak. Misalnya seperti saat pemilihan kepala daerah (Pilkada). Begitu juga dengan saat terjadi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Selain dari kegiatan massal dengan mobilitas tinggi seperti Pilkada maupun demo, potensi super spreaders juga bisa terjadi di keramaian tempat umum. Misalnya di stasiun kereta saat jam pulang kerja atau di bandara juga sangat berpotensi menciptakan super spreaders.


"Dengan adanya pelanggaran fasilitas umum," jelas Dicky. "Artinya orang berinteraksi dan mobile ya tentunya betul bahwa potensi super spreaders ini sangat tinggi."

Pada umumnya, jumlah virus yang ditularkan melalui super spreaders lebih banyak dibanding kontak biasa. Oleh sebab itu, kasus infeksi yang disebabkan oleh kejadian ini dinilai lebih berat berdasarkan studi epidemiologi.

Sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi untuk itu. "Untuk mengantisipasinya adalah pelonggaran mempertimbangkan kondisi pengendalian pandemi di wilayah tersebut," ujar Dicky.

Kendati demikian, ancaman super spreaders ini relatif lebih sulit untuk dicegah. Sebab hal ini akan berdampak pada banyak sektor jika pembatasan aktivitas dilakukan dalam jangka waktu panjang. Lebih jauh, Dicky menyarankan adanya peningkatan jangkauan pengetesan massal dan juga pelacakan.

"Maka tidak ada saran lain dari saya untuk pemerintah di setiap level adalah meningkatkan cakupan pengetesan dan pelacakan," imbuhnya. "Sehingga kita lebih banyak lagi mendeteksi orang yang membawa virus dan meminimalisir penularan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait