Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Menurun, Karena Kapasitas Testing Turun?
Getty Images/Aaron Lavinsky
Nasional

Jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Tanah Air kini telah mencapai 365.240 kasus. Dari jumlah tersebut, 289.243 pasien dinyatakan telah sembuh. Kemudian 12.617 orang dilaporkan meninggal dunia.

WowKeren - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan 3.373 kasus positif corona dalam sehari pada Senin (19/10). Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kasus COVID-19 harian pada Minggu (18/10) yang mencapai 4.105 kasus, atau Sabtu (17/10) dengan 4.310 kasus.

Pada Senin (12/10) pekan lalu, jumlah kasus COVID-19 juga lebih rendah dibandingkan hari-hari sebelumnya, yakni mencapai 3.267 kasus. Padahal, jumlah kasus COVID-19 harian mencapai 4.497 kasus pada Minggu (11/10) dan 4.294 kasus pada Sabtu.

Hal ini menunjukkan pola yang menarik, yakni angka kasus COVID- 19 harian selalu berada di bawah 4.000 setiap hari Senin. Pada Senin (28/9) dilaporkan 3.509 kasus COVID-19 baru, kemudian pada Senin (5/10) ada 3.622 kasus baru, lalu Senin (12/10) ada 3.267 kasus, dan Senin kemarin ada 3.373 kasus.

Menurunnya angka kasus COVID-19 harian di awal pekan ini rupanya sejalan dengan kapasitas testing atau pemeriksaan yang menurun di akhir pekan. Pada Senin kemarin, kapasitas pemeriksaan yang dilaporkan mencapai 36.259 spesimen.


Jumlah tersebut menurun dibanding spesimen yang diperiksa pada Minggu (18/10) sebanyak 36.378 spesimen dan Sabtu (17/10) dengan 43.305 spesimen. Juga Jumat (16/10) dengan 41.541 spesimen.

Sementara itu, jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Tanah Air kini telah mencapai 365.240 kasus. Dari jumlah tersebut, 289.243 pasien atau 79,2 persen dari total kasus keseluruhan dinyatakan telah sembuh. Kemudian 12.617 orang atau 3,5 persen dari total kasus keseluruhan dilaporkan meninggal dunia.

Ratusan ribu kasus COVID-19 tersebut rata tersebar di 34 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta melaporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di tingkat nasional dengan 95.253 kasus.

Jumlah kasus COVID-19 di Jakarta saja telah menyalip jumlah kasus corona di Tiongkok. Menurut epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, hal tersebut disebabkan oleh kapasitas testing COVID-19 di Jakarta yang mencapai hampir separuh jumlah tes di Indonesia.

"COVID-19 disebut sebagai 'silent transmission'. Kasus Jakarta, karena kapasitas tes nya tinggi, capai hampir separuh jumlah TES Indonesia," cuit Pandu di akun Twitter pribadinya pada Minggu (18/10). "Bila TES di Indonesia ditingkatkan, maka Kasus COVID-19 Indonesia lebih tinggi. Bahaya orang dg virus yg tak terdeteksi bisa terus menularkan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru