Selain Buruh, Luhut Juga ‘Panen’ Kritik Dari Anak-Cucu Soal UU Cipta Kerja
Nasional

Tak cuma didemo oleh kaum buruh hingga mahasiswa, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga dikritik oleh anak dan cucu soal UU Omnibus Law Cipta Kerja.

WowKeren - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah mengaku jika dirinya merupakan pencetus UU Omnibus Law Cipta Kerja. Pengesahan RUU Ciptaker tersebut kini terus menuai gelombang protes dan aksi demonstrasi besar-besaran dari kalangan mahasiswa, aktivis, hingga kaum buruh.

UU Ciptaker yang dicetuskan oleh Luhut itu dinilai semakin merugikan para pekerja. Berbagai kritikan pun terus dilayangkan ke pemerintah. Luhut lantas membeberkan jika dirinya tidak hanya menerima kritik dari masyarakat saja, namun juga dari anak dan cucunya.

Rupanya, Luhut dinilai sebagai sosok yang kurang sosialisasi oleh anak dan cucunya. Ia lantas disarankan oleh keluarganya untuk menciptakan satu website baru yang berisi tentang segala informasi mengenai UU Ciptaker. Cara tersebut dinilai dapat menghindari kesalahpahaman ataupun hoaks yang beredar seputar UU Ciptaker.

”Saya saja dikritik sama anak, sama cucu saya. Yang paling kecil di college, dia bilang ‘Opung ini kurang sosialisasi’,” ungkap Luhut seperti dilansir dari Kumparan, Jumat (23/10) lalu. “Dia bilang begitu, dia aja ngajarin saya. ‘Siapin satu website khusus, orang bisa lihat,’ katanya. Itu memang kekurangan pemerintah kami akan perbaiki.”


Lebih lanjut Luhut menegaskan jika pengesahan RUU Ciptaker sama sekali bukan untuk membuat masyarakat menderita. Menurutnya, pemerintah tidak memiliki niat buruk dengan mengesahkan RUU Ciptaker dan melakukannya demi kebaikan pekerja.

Alasan baik dibalik pengesahan RUU Ciptaker itu membuat pemerintah tidak takut ditekan ataupun diprotes melalui gelombang aksi demonstrasi besar-besaran. “Karena gini, (niat kita) firmed. Jadi ya jalan terus (UU Ciptaker,” tegas Luhut.

Luhut juga meminta masyarakat mulai mengurangi aksi demonstrasi penolakan UU Ciptaker. Alasannya, ia menilai jika demonstrasi yang terjadi belakangan ini sudah tidak murni dari suara buruh. Selain itu, Luhut juga mengingatkan ancaman penularan COVID-19 di Indonesia yang masih tinggi.

”(Unjuk rasa) tidak murni lagi untuk mengkritik. Ini tidak baik buat negeri ini,” pesan Luhut. “COVID-19 ini dilaporkan kasusnya naik ke atas. Klaster baru timbul. Kalau hanya sakit, tapi kalau (sampai) mati tanggung jawab siapa? Kalau mau demo silakan nanti.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru