Survei Ungkap Mayoritas Publik Setuju Aparat Makin Semena-Mena dan Warga Takut Sampaikan Pendapat
Nasional

Direktur Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa indikator kebebasan sipil tersebut turut mempengaruhi kepuasan terhadap demokrasi.

WowKeren - Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kini takut menyampaikan pendapat mereka. Hal ini dipicu oleh perilaku aparat kepolisian yang dinilai semakin semena-mena.

Menurut Direktur IPI, Burhanuddin Muhtadi, survei tersebut menunjukkan mayoritas publik cenderung setuju atau sangat setuju bahwa situasi saat ini membuat masyarakat semakin takut menyuarakan pendapat. Adapun responden yang sangat setuju mencapai 21,9 persen, sedangkan responden yang agak setuju mencapai 47,7 persen.

"Mayoritas publik cenderung setuju atau sangat setuju sekarang ini warga semakin takut menyatakan pendapat," jelas Burhanuddin kala memaparkan hasil survei pada Minggu (25/10). Survei tersebut juga menemukan bahwa mayoritas responden mengakui semakin sulit menggelar berdemonstrasi atau melakukan protes dan menilai aparat semakin semena-mena menangkap orang yang berbeda pandangan politik dengan penguasa.

Burhanuddin mengungkapkan 20,8 persen responden setuju masyarakat semakin sulit menggelar demonstrasi atau melakukan protes saat ini. Sedangkan 53 persen responden agak setuju.


Selain itu, 19,8 persen responden sangat setuju bahwa aparat semakin semena-mena terhadap masyarakat yang berbeda pilihan politik dengan penguasa saat ini. Dan 37,9 persen responden agak setuju. "Jadi, kalau saya gabung (jawaban) yang setuju dan agak setuju, itu mayoritas," tutur Burhanuddin.

Lebih lanjut, Burhanuddin menjelaskan bahwa indikator kebebasan sipil tersebut turut mempengaruhi kepuasan terhadap demokrasi. Sedangkan kepuasan terhadap demokrasi secara umum mencapai 68 persen.

Meski demikian, kepuasan terhadap demokrasi lebih rendah di kalangan yang kritis terhadap indikator kebebasan sipil. Menurut Burhanuddin, indikator temuan survei ini akan mempengaruhi kepuasan atas kinerja demokrasi yang dijalankan pemerintah.

"Semakin publik menilai bahwa Indonesia makin tidak demokratis, semakin takut warga menyatakan pendapat, semakin sulit warga berdemonstrasi, dan aparat dinilai semakin semena-mena, maka kepuasan atas kinerja demokrasi semakin tertekan," pungkas Burhanuddin. Adapun survei ini dilakukan pada periode 24 hingga 30 September 2020 dan memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kemudian, survei ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dengan cara mengontak telepon langsung ke responden. IPI menghubungi 1.200 dari 5.614 responden kala melakukan survei.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru