Kemenlu Tanggapi Pernyataan Presiden Prancis Soal Muslim yang Tuai Kecaman
Nasional

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan pihaknya tengah meminta konfirmasi ke Kedutaan Besar RI terkait pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron soal Islam yang menuai kritikan.

WowKeren - Kementerian Luar Negeri RI mengatakan jika pihaknya tengah meminta konfirmasi ke Kedutaan Besar RI terkait pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terkait Islam yang menuai kritik. "Sejauh ini akan dimintakan terlebih dahulu laporan yang komprehensif dari KBRI kita di Paris untuk mendapatkan konteks dari pernyataan Presiden Marcon tersebut," kata Juru Bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, Senin (26/10).

Hal ini menindaklanjuti permintaan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi, yang meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia guna meminta klarifikasi perihal pernyataan kontroversial yang terlontar dari Macron terkait Islam.

"MUI minta kepada Menlu agar segera memanggil Dubes Prancis untuk Indonesia guna mendapatkan klarifikasi dan penjelasan komprehensif terkait sikap pernyataan Presiden Macron," kata Muhyiddin dalam keterangan resminya.

Seperti yang diketahui, Macron memantik perdebatan setelah menyampaikan pernyataan pada Jumat (23/10), pekan lalu. Ia mengatakan "Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".


Muhyiddin menilai Macron secara tak langsung telah mendukung gerakan Islamofobia di Eropa saat ini. Menurutnya, tak aneh para pemimpin negara-negara Islam bereaksi keras atas sikap Macron dan meminta untuk menarik pernyataannya. "Macron harus belajar banyak tentang toleransi beragama, terutama Islam," ujarnya.

Meski begitu, Macron menyatakan tetap mempertahankan prinsip sekuler yang diterapkan Prancis. Macron menyatakan pemerintahannya akan tetap melanjutkan dan menghormati segala perbedaan di dalam perdamaian.

Ia menyatakan tidak akan membiarkan ujaran kebencian dan tetap mempertahankan budaya debat untuk mempertahankan pendapat. "Sejarah kami memperlihatkan perjuangan terhadap tirani dan fanatisme. Kami akan melanjutkannya. Kami akan tetap melanjutkan, akan tetap membela harga diri manusia dan nilai-nilai universal," ujarnya.

Pernyataan Macron tersebut kemudian ditanggapi oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Erdogan mengatakan jika Macron harus memeriksakan kesehatan jiwanya akibat melontarkan pernyataan tersebut. "Apa masalah individu yang dipanggil Macron dengan Islam dan dengan Muslim? kata Erdogan, "Macron butuh pengobatan mental."

Sementara itu, sejumlah negara di Timur Tengah telah melakukan aksi memboikot produk Prancis buntut pernyataan Macron tersebut. Aksi pemboikotan produk Prancis bahkan sudah berlangsung di Kuwait dan Qatar.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait