Sebagai informasi, Megawati sebelumnya menyatakan telah meminta Presiden Jokowi agar tidak terlalu memanjakan generasi muda dan menanyakan sumbangsih milenial kepada negara selain demo.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 30 Oktober 2020 - 10:58 WIB
WowKeren - Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih generasi milenial kepada negara selain menggelar demonstrasi menuai polemik. Politisi DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, lantas membalas pernyataan Megawati tersebut.
Menurut Syahrial, Megawati di satu sisi meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan generasi muda alias milenial. Namun di sisi lain, PDIP juga dinilainya memaksakan anak dan mantu Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, untuk maju menjadi calon Wali Kota di Pilkada 2020.
"Ibu Mega mempertanyakan sumbangsih kaum millenial. Ngomong sama presiden jgn manjain anak muda. Tapi PDIP memaksakan Bobby Nasution dan Gibran jd calon walikota," cuit Syahrial di akun Twitter pribadinya pada Kamis (29/10). "Apa hebatnya mrk sblm Pak Jokowi jd presiden, selain sbg anak dan menantu?"
Sementara itu, anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, juga turut menanggapi pernyataan Megawati. Hinca menyebut bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa selama ini merupakan peringatan bagi pemimpin negara.
"Demo yg mereka lakukan adlh sirine buat pemimpinnya, itu sejak dulu sudah ada bu," cuit Hinca di akun Twitter resminya pada Kamis (29/10). "Utk prestasi lainnya, mengapa ibu harus bertanya? Bukankah sejak dulu, ragam prestasi dunia ditorehkan milenial kita?"
Sebagai informasi, Megawati sebelumnya menyatakan telah meminta Presiden Jokowi agar tidak terlalu memanjakan generasi muda. Presiden ke-5 RI tersebut juga sempat mempertanyakan sumbangsih generasi milenial yang telah diberikan kepada negara selain demonstrasi.
"Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial. Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini?" tanya Megawati pada Rabu (28/10). "Masa hanya demo saja?"
(wk/Bert)
