Irene menuai kontroversi karena sikap kasarnya terhadap stylist. Way Crayon Pop memberikan pendapatnya tentang kenapa para idol sering berselisih paham dengan stylist mereka.
- Chusnul Chotimah
- Senin, 02 November 2020 - 11:01 WIB
WowKeren - Irene Red Velvet baru-baru ini menuai kontroversi karena sikap kasarnya terhadap stylist atau penata gaya. Dalam video YouTube WayLand baru, Way Crayon Pop memberikan pendapatnya tentang kenapa para idol sering berselisih paham dengan stylist mereka.
Way berbicara tentang "penyalahgunaan kekuasaan" di industri K-Pop, kemungkinan besar sehubungan dengan kontroversi baru-baru ini seputar Irene yang mendapat kecaman karena secara verbal menyerang seorang stylist. Skandal itu mengguncang dunia K-Pop, tapi menurut Way, konflik dengan stylist bukanlah hal yang aneh.
Idol generasi kedua itu menjelaskan bahwa tidak ada idol yang melakukan segalanya sendirian di industri hiburan. Di belakang setiap bintang, ada banyak anggota staf yang mengerjakan setiap jadwal. Namun, Way mencatat bahwa "pada akhirnya, hanya wajah (idol) yang ditampilkan."
"Jadi, artis menjadi orang yang paling sensitif. Itu sudah jelas," ungkap Way.
Tentu saja, Way mengatakan bahwa seorang idol bersikap "sangat kasar" kepada staf tidak dapat diterima. Namun ia juga menjelaskan bahwa tidak jarang para idol terlibat konflik yang dibenarkan dengan penata gaya mereka. Ia bahkan membagikan pengalamannya sendiri dengan salah satu anggota staf Crayon Pop.
Way mengungkapkan bahwa penata gaya grup sering lupa membawa celana pendek keamanan untuk dikenakan para member di balik rok mereka. Tentu saja, karena rok idol biasanya sangat pendek, celana adalah bagian pakaian yang harus dimiliki. Jadi wajar saja, jika penata gaya tidak membawanya, idol akan sangat stres.
Bagaimanapun, ini mungkin tampak seperti kesalahan sederhana bagi penata gaya, tapi Way-lah yang harus tampil tanpa celana pendek. Dan, jika ia terlambat ke jadwal karena masalah pakaian, idol yang harus meminta maaf, meskipun penata gaya salah. Oleh karena itu, jika staf tidak melakukan pekerjaannya dengan benar, tidak mengherankan jika para idol bertengkar dengan mereka.
Way mengakui bahwa orang-orang yang belum pernah menjalani pengalaman mengkompensasi kesalahan anggota staf mungkin berpikir bahwa idol terlalu sensitif atau kesal secara tidak rasional dalam situasi seperti itu. Tentu saja, bagi para idol itu sendiri, ini adalah kekhawatiran yang tidak merupakan penyalahgunaan kekuasaan.
"Jika aku menanyakan sesuatu atau dalam situasi yang sangat sensitif, sulit untuk melihat semua jenis sikap ini sebagai penyimpangan kekuasaan," ungkap Way.
(wk/chus)
