Baim mengenang betapa almarhum ayahnya, Muhammad Ali Imran begitu berpengaruh dalam perjalanannya meniti karier sebagai musisi. Baim pun menyesal karena belum sempat recovery lagu-lagu ayahnya.
- Lailatul Maghfiroh
- Rabu, 04 November 2020 - 20:14 WIB
WowKeren - Duka mendalam kini dirasakan oleh musisi Baim karena ayahnya yang bernama Muhammad Ali Imran meninggal dunia pada hari ini, Rabu (4/11) setelah mengalami serangan jantung. Sang ayah wafat tepat di usianya yang ke-76 tahun.
Baim lantas menceritakan betapa sosok ayahnya tersebut begitu berarti bagi dirinya. Karir Baim menjadi musisi rupanya tak lepas dari peran Muhammad Ali Imran. Pasalnya sang ayah merupakan seorang musisi senior yang tenar di era 60-an.
"Bapak saya pemain band, yang membuat saya seperti sekarang ini karena bapak saya,” ujar Baim seperti dilansir dari detikHOT saat ditemui usai pemakaman, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Penggilingan, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (4/11). “Kalau ditanya seperti apa pengaruhnya, ya seratus persen pengaruh, jadi ini kehilangan besar buat saya."
Tak hanya itu, Baim bahkan memiliki penyesalan terdalam karena masih ada project bersama yang belum terealisasikan bersama sang ayah. Baim begitu sedih karena belum sempat meng-cover lagu-lagu legendaris ayahnya tersebut.
"Sebenarnya yang saya sesalkan adalah saya belum sempat, baru sekali aja tahun 2010 saya pernah kerjasama bareng, jauh sebelum album saya,” papar Baim. “Berikutnya saya mau recovery lagu-lagu dia yang dulu, karena dia punya album zaman tahun dulu. Ya nggak sempat kekejar, itulah penyesalan yang nggak bisa diulang."
Lantas Baim mengenang bagaimana sosok ayahnya sering membuat hatinya tenang. Karena beliau kerap memberikan pesan agar dirinya tidak terlalu mencemaskan soal nasib kehidupannya. Pesan tersebut lantas terus direalisasikan dan selalu diingat oleh Baim hingga saat ini.
"Dia selalu pokoknya ngomong 'nggak usah pusing dengan masalah apapun, semuanya akan baik-baik aja',” kenang Baim. “Memang sekarang lagi pandemi, ya jalani aja apa yang masih dikerjakan sekarang, nggak usah pusing. Pokoknya selalu menenangkan."
Meski masih merasakan duka yang mendalam, Baim kini mencoba untuk mengikhlaskan kepergian sang ayah. “Semoga almarhum bapak bisa istirahat dengan tenang, semua yang sudah kenal semoga bisa memaafkan," pungkas Baim.
(wk/lail)
