COVID-19 di Eropa Meningkat, Satgas Ingatkan Pentingnya Jaga Perbatasan RI
Nasional

Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa pengetatan dan pemantauan perbatasan diperlukan untuk memantau lalu lintas perjalanan orang dan mempersempit peluang penularan virus dari luar negeri.

WowKeren - Kasus penularan virus corona (COVID-19) di Eropa terus menunjukkan peningkatan. Sejumlah negara di Eropa bahkan kembali memberlakukan lockdown hingga aturan jam malam.

Berkaca dari situasi tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengingatkan pentingnya menjaga perbatasan Indonesia. Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa pengetatan dan pemantauan perbatasan ini untuk memantau lalu lintas perjalanan orang dan mempersempit peluang penularan virus dari luar negeri.

"Kenaikan tren di daerah utara, Eropa," tutur Wiku pada Senin (9/11). "Kita harus betul-betul waspada menjaga perbatasan kita terutama pada pekerja migran yang kembali ke Indonesia."

Menurut Wiku, situasi di benua Eropa tidak boleh menimbulkan klaster COVID-19 impor di Indonesia. Oleh sebab itu, kewaspadaan menjadi sangat penting.

Wiku sendiri menilai bahwa kondisi penanganan kasus COVID-19 di dalam negeri kini sudah baik. "Jumlah kesembuhan naik, kasus aktif menurun, dan angka kematian menurun maka tren itu baik," ujar Wiku.


Adapun tren baik di dalam negeri ini dinilai tidak lepas dari kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Protokol tersebut terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi “ledakan” kasus infeksi COVID-19 di kawasan Eropa. "Kami benar-benar melihat ledakan dalam arti hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengalami peningkatan satu juta kasus di kawasan Eropa," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dilansir AFP, Kamis (5/11).

Selain itu, angka kematian akibat COVID-19 juga disebut terlihat meningkat "sedikit demi sedikit". Kluge pun menyerukan perlunya mengambil tindakan yang ditargetkan secara proporsional serta dapat ditingkatkan untuk menghadapi pandemi corona

Menurut Kluge, pemerintah harus mempertimbangkan dua hal dalam menghadapi pandemi, yakni koherensi dan prediktabilitas. Koherensi sehingga orang melihat bahwa kebijakan tidak berubah-ubah, dan prediktabilitas sehingga orang tahu jika ambang batas tercapai.

Kluge juga menyerukan penggunaan masker wajah. "Dengan memakai masker dan pengawasan ketat atas pertemuan sosial, kami dapat menyelamatkan 266.000 nyawa pada Februari di seluruh wilayah Eropa," pungkasnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru