Imbas Libur Cuti Bersama, Kasus COVID-19 di Jatim Ikut Melonjak
Twitter/JatimPemprov
Nasional

Pada Rabu (18/11), data Satgas COVID-19 Jatim mencatat penambahan sebesar 471 kasus. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dibanding yang dilaporkan hari sebelumnya.

WowKeren - Pada Rabu (18/11), data Satgas COVID-19 Jatim mencatat adanya lonjakan kasus positif corona yang mencapai dua kali lipat dibanding hari sebelumnya. Jatim mencatat penambahan sebesar 471 kasus.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding yang dilaporkan pada hari sebelumnya, yakni hanya 206 kasus. Adapun penambahan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Lumajang yang mencapai 100 kasus baru. Diikuti Kabupaten Jember dengan 60 kasus baru, lalu Trenggalek dengan 41 kasus baru.

"Dari kasus-kasus yang kemarin mulai naik di Lumajang, dilakukan tracing," kata jubir Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril seperti dilansir Suara Surabaya, Kamis (19/11). "Ditemukan lebih banyak lagi kasus positif. Jember dan Trenggalek sama, hasil tracing kasus."

Adapun lonjakan ini terjadi usai momen libur panjang cuti bersama dua pekan lalu. Menurut Jibril, pasca libur panjang biasanya memang terjadi kontak antar keluarga di setiap daerah. Ia menuturkan jika pada umumnya penyebaran banyak terjadi melalui lingkungan keluarga.


"Rata-rata memang dari klaster keluarga. Di sisi lain klaster keluarga memang berisiko naik pasca-long weekend," kata dia melanjutkan. "Kenaikan Jatim 5 persen, penyumbang lumayan banyak memang dari Lumajang, Jember, dan Banyuwangi."

Kendati demikian menurut Jibril, mobilitas warga di Jawa Timur tidak setinggi provinsi lainnya saat liburan. Jumlah operasi yusitisi yang diterapkan konsisten dan bahkan meningkat.

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan jika kenaikan kasus bisa terjadi karena banyak faktor. Bisa jadi karena jumlah testing yang kian masif. Hal ini menanggapi lonjakan kasus nasional pada Jumat (13/11) lalu yang mencapai rekor tertingginya.

"Kenaikan kasus bisa terjadi karena meningkatnya laju infeksi maupun kenaikan jumlah testing," kata Wiku, Jumat (13/11). Namun, jika memang lonjakan kasus corona hari ini dikarenakan aksi demonstrasi dan libur panjang pada Oktober lalu maka ini bisa menjadi evaluasi. Sehingga dengan begitu upaya antisipasi bisa lebih ditingkatkan lagi.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait