Satgas Penanganan COVID-19 Jatim mengonfirmasi ada 4 zona merah baru per Selasa (1/12) kemarin, ditambah dengan peningkatan jumlah zona oranye. Ternyata ini penyebabnya.
- Elvariza Opita
- Rabu, 02 Desember 2020 - 16:34 WIB
WowKeren - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman sudah menegaskan bahwa dampak terburuk pandemi COVID-19 di Indonesia belum terlihat. Hal ini seolah terbukti dari Jawa Timur yang kembali mengonfirmasi zona merah COVID-19 per Selasa (1/12) kemarin.
Keempat daerah dengan risiko tinggi penyebaran virus Corona itu adalah Jember, Situbondo, Jombang, dan Kota Batu. Padahal sehari sebelumnya keempat daerah itu masih berstatus sebagai zona oranye alias risiko sedang penyebaran COVID-19.
Namun kabar baiknya, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jatim menyatakan Kabupaten Lumajang yang sebelumnya zona merah berubah menjadi zona oranye. Lumajang pun menambah panjang daftar zona oranye COVID-19 di Jatim.
Ketua Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi membenarkan bahwa provinsi ini memang tengah mengalami peningkatan jumlah kasus positif. "Tapi tidak naik drastis seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat," jelas Joni, Rabu (2/12).
Sedangkan kenaikan jumlah kasus ini sendiri terkait dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan yang kendur. Hal ini pun tak lepas dari adanya libur panjang pada akhir Oktober 2020 silam yang juga menjadi pemicu peningkatan kasus serupa di beberapa daerah lain.
"Karena ada liburan, maka tingkat kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan menjadi kendur," tutur Joni, dikutip dari Kompas. "Kalau kepatuhan kendur maka angka kasus pasti naik."
Karena itulah, Joni mengingatkan agar semua masyarakat Jatim tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin di manapun dan kapanpun. "Jaga jarak, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, pakai masker dan hindari kerumunan," tegas Joni.
Di sisi lain Satgas COVID-19 Jatim juga mengonfirmasi adanya peningkatan jumlah zona oranye, yakni dari 26 menjadi 32. Termasuk di antaranya Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kota Malang.
Sementara jumlah zona kuning COVID-19 mengalami penurunan dari 11 menjadi 2. Keduanya adalah Pacitan dan Sampang. Sedangkan hingga kini tidak ada wilayah Jatim yang dikategorikan bebas risiko COVID-19 alias zona hijau.
(wk/elva)
