Novel Baswedan Tepis Tudingan KPK Kian Melemah Usai Tangkap 2 Menteri
Nasional

Penyidik senior KPK Novel Baswedan buka suara terkait prestasi lembaga antirasuah itu beberapa waktu terakhir yang telah menggelar 4 OTT dalam waktu kurang dari 2 pekan dan berhasil mencokok 2 menteri aktif.

WowKeren - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu kerap mendapatkan kritikan keras lantaran dinilai kian melemah. Namun, kedaan tersebut berbalik usai KPK mencatat rekor baru-baru ini.

Bagaimana tidak, KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 4 kali dalam kurun waktu kurang dari 2 pekan. Dua di antara OTT itu menjerat dua menteri aktif, Edhy Prabowo dan Juliari Batubara.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan pun buka suara menanggapi hal ini. Menurutnya, lembaga antirasuah kini bekerja memberantas korupsi di saat pelemahan terus terjadi. Padahal, banyak isu-isu korupsi yang harus diusut.

Pelemahan yang dimaksud Novel salah satunya yakni adanya revisi Undang-Undang KPK. Dalam revisi tersebut, ia menilai proses perizinan penindakan jadi lebih panjang hingga status pegawai yang berubah jadi ASN.

"Belakangan ini kita lihat ada penangkapan oleh KPK," kata Novel dalam diskusi 'Ngobrak: Evaluasi 1 Tahun Pemberantasan Korupsi, Benarkah Sudah Kiamat?' yang digelar BEM UI secara daring, Senin (7/12). "Terkait itu semua, saya justru ingin menggaris bawahi beberapa hal di sana."


Menurut Novel, meski OTT tetap dilakukan, hal itu bukan berarti tidak ada pelemahan yang terjadi. "Yang pertama adalah upaya pelemahan KPK benar-benar ada, jadi kalau ada yang justru seolah-olah menetralisir menyampaikan seolah-olah KPK tak ada apa-apa," terangnya. "Saya termasuk orang yang tidak setuju di sana."

Novel mengatakan, dalam UU 19 Tahun 2019 juga banyak pemangkasan yang dilakukan. Bahkan, kewenangan KPK dalam menegakkan hukum saat ini adalah yang terlemah dari semua penegak hukum yang ada.

Novel lalu membeberkan mengapa meski dilemahkan, KPK bisa tetap melakukan penangkapan terhadap menteri. Bahkan 2 kali dalam 14 hari, yakni menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

"Bayangkan, terlemah. Tapi ketika ditanya, kenapa kok bisa nangkap menteri dan lain lain?" pungkasnya. "Itu tak lepas dari bagaimana kegigihan dari pegawai KPK, dedikasi, semangat, dan banyak hal lain lagi."

Sementara itu, karena prestasinya yang berhasil menyiduk para menteri nama Novel Baswedan disarankan untuk terlibat dalam penangkapan mantan caleg PDIP Harun Masiku yang sudah 10 bulan menjadi buronan. Hal ini diungkapkan oleh peniliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait