DPR Cecar FPI Kenapa Punya Laskar Seperti Mau Perang, Saksi Jawab Begini
Nasional

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan apa tujuan Front Pembela Islam (FPI) memiliki laskar ibarat mau berperang. Pihak saksi langsung memberikan jawaban ini.

WowKeren - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengadakan rapat dengar bersama dengan korban dan saksi bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dengan kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu. Dalam rapat dengar ini, DPR mempertanyakan pihak keluarga korban tentang kejadian yang menewaskan 6 pengawal Habib Rizieq itu.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa mengaku heran kenapa FPI membentuk laskar dan sampai mengawal kepergian Habib Rizieq seperti akan berperang. Ia lantas mempertanyakan apakah FPI melakukan pelatihan khusus bagi laskarnya.

”Ada nggak pelatihan khusus untuk pengawalnya itu?,” kata Desmond Junaidi Mahesa saat rapat bersama keluarga korban di gedung DPR seperti dilansir dari Detik pada Kamis (10/12). “Ada nggak pelatihan khusus yang Ibu tahu, kalau nggak tahu nggak usah. Silakan.”

Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh salah satu paman korban Andi Oktiawan, yang bernama Umar. Ia membenarkan jika rombongan laskar FPI mengawal Habib Rizieq. Saat itu, ada 4 rombongan laskar yang mengawal Habib Rizieq ke luar Jakarta. Meski demikian, ia menegaskan pengawalan itu bukan dimaksudkan untuk berperang atau layaknya pasukan khusus.

”Saya hanya klarifikasi, karena begini, tadi sudah saya terangkan bahwasanya ini rombongan Imam untuk mengaji keluarga,” jelas Umar. “Datang di perjalanan jam 22.00 itu untuk rombongan keluarga diiringi dua mobil laskar di depan, dua di belakang, seperti itu. Jadi ini bukannya perang, bukannya perang. Kalau perang, semua bawa senjata, Pak.

”Kedua, tadi, untuk ketahui, laskar khusus, itu saya nggak ke situ, nggak tahu ya, mungkin khusus itu khusus pada saat itu yang ditugaskan oleh Imam (HRS),” sambungnya. “Dan masalah pistol, sekarang ini logikanya, pistol kayaknya sudah tahu harganya berapa mungkin ya. Laskar ini pejuang-pejuang Islam ini suka riil dengan hati nurani, mau beli baju aja pakai nyicil, sekarang gimana bisa punya ada senjata seperti itu.”


Mendengar itu, Desmond kembali menjelaskan kebingungannya terkait masalah laskar yang dinilai tentara. Menurutnya, laskar memiliki fungsi yang sama dengan tentara, yakni untuk berperang. Ia kemudian mencecar pihak FPI dan keluarga korban apa tujuan laskar FPI dibentuk.

"Pak, saya juga minta gini loh, Pak, kalau ini laskar kan tentara, ini bingung juga saya, laskar ini kan tentara untuk perang juga, perang sama siapa? Ini saya juga jadi bingung,” cecar Desmond. “Kalau ini laskar kan perang, juga nggak benar ini. Saya pimpinan Komisi III, kalau lihat ini, kayak dalam keadaan perang semua.”

”Kalau laskar-laskaran ini sama saja zaman laskar perang revolusi, kakek saya juga komandan laskar, tapi tujuannya kemerdekaan,” sambungnya. “Nah, laskar sendiri sekarang tujuannya apa? Mau mendirikan negara Islam? Itu langgar konstitusi.”

Lebih lanjut Desmond mengingatkan pihak FPI yang membentuk laskar seolah ada kesan untuk membubarkan negara Indonesia. Bahkan, ia juga menyentil Rizieq Shihab yang seharusnya bertingkah layaknya habib dan tidak memberikan keributan dengan kesan ingin membubarkan negara. Apalagi, situasi Indonesia tengah berjuang melawan pandemi COVID-19.

”Hal-hal ini harus hati hati, jangan sampai Indonesia yang sudah damai di tengah problem-nya yang sudah sangat banyak, kok berantem sama kita. Emang kita mau bubarkan negara ini? Kan tidak,” kritik Desmond. “Habib yang saya tahu tidak bubarkan agama kan? Gitu loh. Kita hati-hati sebagai anak bangsa, jangan di antara kita kesannya kita mau perang-perangan.”

”Itu yang jadi lucu, nggak keluar konteks saya, ini bicara berbangsa. Masa bangsa kita rusak yang udah kita bangun karena kepentingan politik, kan lucu,” sambungnya. “Saatnya kita cooling down, untuk hadapi persoalan COVID-19 yang kapan selesainya tidak jelas. Bangsa ini untuk bertahan aja sudah bagus.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru