Terungkap, Gara-Gara Terawan Indonesia Gagal Beli Vaksin Sinopharm-AstraZeneca
Nasional

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto ternyata telah membuat Indonesia gagal mendapatkan dua jenis vaksin COVID-19. Hal ini diungkapkan oleh DPR.

WowKeren - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membongkar fakta mengejutkan seputar pembelian vaksin virus corona. Rupanya, Indonesia gagal membeli dua jenis vaksin, yakni Sinopharm dan AstraZeneca gara-gara Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Indonesia awalnya berencana membeli 5 jenis vaksin COVID-19 yakni Pfizer, Sinovac, Sinopharm, Moderna, dan AstraZeneca. Namun, Terawan tidak mau menandatangani kontrak dengan sejumlah produsen vaksin. Akibatnya, Indonesia gagal bekerja sama dan mendapatkan vaksin Sinopharm dan AstraZeneca.

”Sinopharm, Sinovac dan AstraZeneca yang kabarnya gagal karena Menkes sebelumnya (Terawan) tidak mau tanda tangan (kontrak),” kata Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza dalam sebuah diskusi daring bertajuk “Crazy Rich Masuk Kabinet; Membaca Politik Plutokrasi Era Jokowi”, seperti dilansir dari Kumparan pada Minggu (27/12). “Dan ini semua tentu jadi catatan.”

Faisol lantas menyambut reshuffle kabinet Indonesia Maju. Menurutnya, sosok Budi Gunadin sebagai Menkes baru menggantikan Terawan dapat memberikan angin segar dalam penanganan pandemi virus corona. Salah satunya terkait pengadaan vaksin.


”Saya lebih ingin melihat bahwa kabinet ini mungkin kabinet yang diharapkan Pak Jokowi bisa bekerja di 2021, di mana memberikan dua tekanan pertama suksesnya vaksinasi,” ujar Faisol. “Kedua, pemulihan ekonomi lebih cepat.”

Lebih lanjut Faisol menyebut nama Budi Sadikin mungkin lebih praktis dalam menangani pandemi. Apalagi, posisinya sebelumnya sebagai Wamen BUMN Budi Sadikin dalam beberapa bulan terakhir sudah sangat membantu dalam pada urusan penanganan COVID-19.

”Menyediakan Wisma Atlet misalnya RS modular,” beber Politikus PKB ini. “Konsolidasi RS BUMN dari 70 RS dalam satu induk di mana Pertamedika IHC menjadi leading company, kemudian upaya melakukan pembelian vaksin.”

Sebagai informasi, proses pengadaan vaksin memang menjadi domain Kementerian BUMN. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga turut andil untuk memberikan persetujuan.

Indonesia sendiri sebelumnya telah menjalin mitra dan kerja sama dengan 6 produsen vaksin virus corona di dunia. Tetapi dari 6 itu, baru vaksin Sinovac yang telah tiba di Tanah Air dengan jumlah mencapai 1,2 juta dosis vaksin siap pakai.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru