Pakar dari Fakultas Hukum Universitas Andalas menilai masuknya Sandiaga Uno dan jajaran pengusaha dalam Kabinet Indonesia Maju tidak menjamin lunturnya potensi korupsi di tubuh pemerintahan.
- Nidya Putri
- Senin, 28 Desember 2020 - 13:12 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo baru saja melakukan reshuffle para menteri Kabinet Indonesia Maju. Bergabungnya Sandiaga Uno menambah jajaran pengusaha yang kini membantu kerja Presiden.
Nama Sandiaga kini bergabung bersama sejumlah pengusaha seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim, atau Sakti Wahyu Trenggono di kabinet. Akan tetapi, masuknya sejumlah pengusaha dalam kabinet dinilai tidak menjamin lunturnya potensi korupsi di tubuh pemerintahan. Sebab, ada dua hal yang menjadi pendorong perilaku koruptif pejabat negara.
"Figur yang memang korup dan sistem yang membuka ruang terjadinya tindakan korupsi," ujar Direktur Pusat Studi dan Kajian Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari, dilansir Kontan, Senin (28/12). Meski demikian, Feri menyatakan bahwa dua faktor itu masih bisa diatasi dengan pencegahan.
Salah satunya dengan pengecekan latar belakang korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Langkah ini pernah dilakukan Joko Widodo pada awal pemerintahannya bersama Jusuf Kalla.
Namun, kala itu Jokowi-Kalla melibatkan KPK dalam pembentukan kabinet. Namun, hal ini tak dilakukan Jokowi dalam penunjukan menteri saat ini.
Oleh karena itu, perbaikan sistem yang berpotensi menimbulkan korupsi menjadi hal penting. "Sayangnya sampai saat ini tidak terlihat ada sistem antikorupsi yang dibangun Jokowi untuk kementerian-kementeriannya," ujarnya.
Adapun, sudah ada dua menteri yang terjaring kasus korupsi di KPK saat kabinet Jokowi bersama Ma'ruf Amin berjalan sekitar satu tahun. Mereka adalah Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Sementara itu, 6 menteri baru Jokowi yang baru saja dilantik ada Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno yang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kemudian ada Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Mandiri dan Wakil Menteri BUMN yang kini menjadi Menteri Kesehatan menggantikan Terawan.
Kemudian Yaqut Cholil Coumas yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh Muslim dan Ketua PP GP Ansor. Yaqut kemudian akan menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.
Lalu, ada Wahyu Sakti Trenggono yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Dan yang terakhir adalah Muhammad Lutfi yang sudah dikenal malang-melintang di pemerintahan Indonesia. Kini ia menyandang status sebagai Menteri Perdagangan.
(wk/nidy)
