Pengusaha Ketar-Ketir Soal Rencana DKI Tarik Rem Darurat
Nasional

Jika rem darurat kembali diinjak maka artinya akan ada pembatasan jam operasional usaha. Yang mana, hal ini akan berdampak buruk pada aktivitas ekonomi

WowKeren - Kasus corona di DKI Jakarta tampaknya kian tak terkendali. Kalangan pengusaha pun khawatir jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil langkah ekstrem merespons kondisi tersebut dengan menginjak rem darurat.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengingatkan jika hal itu dilakukan maka akan berdampak pada psikologis para pengusaha.

Pasalnya, jika rem darurat tersebut kembali diinjak maka itu artinya akan ada pembatasan ruang gerak warga dan juga jam operasional usaha. Yang mana, hal ini akan berdampak buruk pada aktivitas ekonomi.

"Dengan kebijakan tersebut pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan pembatasan jam operasional dan pembatasan ruang gerak warga," kata Sarman melalui keterangan resmi, Senin (28/12). "Jika kembali seperti yang dulu tentu akan membuat aktivitas ekonomi semakin terbatas dan stagnan."


Lebih jauh, ia menyebut hal ini sebagai sinyal yang kurang baik di awal tahun. Pembatasan ketat akan menurunkan optimisme di kalangan pelaku usaha mengingat hampir satu tahun pengusaha telah dibuat kalah oleh pandemi ini.

"Karena sudah 10 bulan dunia usaha tertekan dan terpuruk nyaris frustrasi," sebutnya. Ia mengingatkan kebijakan ini bisa saja berdampak pada meningkatnya jumlah PHK.

Begitu juga dengan UMKM. Karena kondisi pasar yang tidak mendukung maka mereka berpotensi menutup usahanya. Jika sudah seperti ini maka pemerintah juga akan ikut terbebani. Terlebih lagi ekonomi Jakarta sendiri menyumbang 17 persen PDB nasional.

"Kami sangat berharap agar dapat mempertimbangkan secara cermat dan matang," lanjutnya. "Dengan memperhatikan kondisi ekonomi Jakarta saat ini."

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan jika keputusan untuk kembali menarik rem darurat tergantung kondisi di lapangan. Tidak menutup kemungkinan Pemprov akan kembali menarik rem darurat jika angka reproduksi melebihi standar. "Kalau sudah melebih standar R0 (angka reproduksi tingkat penularan awal COVID-19) dan kasus aktif tinggi, bisa saja rem darurat ditarik kembali," ujar Ariza.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru