Boy William dan Karen Vendela seharusnya sudah resmi menikah pada 2020 lalu, tetapi ditunda karena pandemi COVID-19. Meski pandemi belum berakhir, Boy 'nekat' agar pernikahannya lebih murah.
- Neressa Prahastiwi
- Rabu, 03 Februari 2021 - 15:19 WIB
WowKeren - Boy William dan sang kekasih, Karen Vendela, telah resmi bertunangan pada 28 November 2019. Rencana pernikahan mereka pada 2020 lalu harus ditunda lantaran pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Kepada Anang Hermansyah dan Ashanty, Boy membocorkan rencana pernikahannya tahun 2021 ini. Bulan Juli dipilih mereka sebagai waktu pernikahan. Namun tanggal pernikahan Boy dan Karen masih dirahasiakan.
"Juli sih rencananya," ungkap Boy. "Tahun ini?" tanya Anang. "Harusnya tahun lalu. Harusnya 2020. Karena itu awal-awal Covid kan. Bingung, kita enggak tau arahnya harus ke mana," jelas Boy.
Meski pandemi belum berakhir, Boy memutuskan tetap menikah tahun ini karena peraturan mengadakan pesta sudah cukup jelas. "Kita sekarang tahu peraturan venue. Dulu kan venue peraturannya masih abu-abu, harus gimana nih kalo orang nikah," terangnya.
Boy pun terang-terangan memilih menikah di tengah pandemi karena tak perlu merayakannya dengan mewah. Kejujuran host "Indonesian Idol" tersebut mendapat acungan jempol dari Anang. Menurut Boy, biaya pernikahan mewah bisa dialokasikan untuk membangun huniannya dengan Karen kelak.
"Karena mau murah ya," singgung Anang. "Iya dong. Guys, nikah tahun ini biar enggak ngeluarin duit," ajak Boy.
"Tapi kalo mereka bukan karena enggak ada duit, mereka emang enggak suka kawin yang gede-gedean," kata Ashanty. "Enggak dong. Kalau lebih murah kenapa enggak? Duitnya mending dibuat bangun rumah. Daripada pesta buat semalem doang buat apa?" sahut Boy.
Setelah menikah, Boy dan Karen memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia. Bagi Boy, Indonesia tetaplah tempat tinggal ternyaman. Sedangkan negara lain lebih dipilih pasangan yang sudah berpacaran 4 tahun itu untuk pergi berlibur.
"Tetep di sini. Karena kita nyari duit di sini. Ke luar negeri jalan-jalan aja lah. Dua minggu, sebulan, balik lagi," pungkas Boy. "Peluangnya banyak, makanannya enak-enak, murah-murah lagi, banyak gerobakan. Orang-orang di sini enak diajak kerja samanya gampang. Masih ada sense basa-basinya."
(wk/nere)
