Sempat Diprediksi Terjadi Lonjakan, Arus Mudik Imlek Ternyata Melandai
Pixabay
Nasional

Karena sejumlah faktor berikut ini, Korlantas Polri menyebut arus mudik libur Imlek 2021 tidak mengalami peningkatan yang signifikan. berikut penjelasan lengkapnya.

WowKeren - Kombes Pol Rudi Antariksa selaku Kabag Ops Korlantas Polri menyatakan bahwa arus mudik libur Imlek tahun ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan, khususnya untuk kendaraan yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pernyataan tersebut meleset dari perkiraan Polda Metro Jaya yang sempat menyebut arus lalu lintas akan mengalami lonjakan sejak Kamis (11/2).

Dalam keterangannya, Rudi menyebut peningkatan arus kendaraan yang keluar dari Tol Cikampek ke arah timur hanya sebesar 9-10 persen saja. "Tadi kami konfirmasi ke Gate Tol Cikampek utama, ada kenaikan sedikit 9-10 persen arus mengarah ke Jawa," kata Rudi seperti dilansir dari Antara pada Jumat (12/2).

"Kami di KM 19. Kami cek ke lapangan tadi di KM 19, KM 57 yang akan mengarah ke Trans Jawa maupun ke Bandung ini dari siang belum mengalami peningkatan arus yang signifikan," sambungnya.

Rudi berpendapat minimnya kendaraan yang menuju ke timur dipengaruhi oleh sosialisasi Pemerintah melalui Surat Edaran (SE) tentang larangan bepergian bagi ASN, TNI-Polri maupun pegawai BUMN saat Imlek. Di samping itu, masyarakat umum juga lebih memilih menghabiskan waktu di rumah karena pandemi virus Corona.

"Jadi ini karena sangat efektif sosialisasi dari surat edaran Gugus Tugas tentang larangan bepergian jauh di libur panjang ini untuk ASN, TNI-Polri, BUMN maupun imbauan kepada karyawan swasta karena masih dalam situasi pandemi dan karena ada perpanjangan PPKM. Ini supaya COVID-19 benar-benar terkendali," tutur Rudi.


Selain karena pandemi, faktor cuaca ekstrem turut mempengaruhi landainya arus mudik Imlek kali ini. Misalnya banjir di Pantura serta jalan amblas di KM 122 Tol Cipali yang disebabkan karena tanah bergerak akibat hujan deras.

"Suasana yang masih pandemi, kemudian juga masyarakat memantau bahwa di musim cuaca ekstrem ini ada kerusakan di KM 122 Tol Cipali. Kemudian di jalur-jalur Pantura ada banjir, Semarang, Subang, di Pantura banyak yang banjir. Jadi masyarakat merasa kalau tidak penting-penting amat ngapain harus pergi," paparnya.

Kendati demikian, jajaran polantas akan tetap menyiapkan sejumlah skenario jika terjadi kemacetan. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem contraflow.

"Sampai saat ini belum ada (kepadatan kendaraan) tapi kami sudah menyiapkan skenario kalau nanti terjadi kepadatan. Biasanya di KM 47, pertemuan tol atas dan bawah, nanti kami lakukan contraflow dari KM 47 sampai KM 61 kalau ada kepadatan. Namun di lapangan justru malah banyak arus (kendaraan) yang dari Jawa ke Jakarta," jelasnya.

Sementara itu, pemerintah telah mengimbau umat Konghucu untuk merayakan Imlek secara virtual. Imbauan ini kemudian ditanggapi secara positif oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).

"Menyadari itu melihat bahayanya COVID, maka Matakin dari awal sudah mengimbau agar perayaan Imlek dilaksanakan dari rumah. Nah, pada saat tanggal 12 (Februari) malam, itu harus ada, kan mau ke klenteng kan pasti ramai. Kita imbau di rumah saja," kata Xs. Budi Santoso selaku Ketua Umum Matakin.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru