Sudah hampir setahun Bunga Citra Lestari hidup tanpa Ashraf Sinclair. Seperti diketahui, Ashraf Sinclair meninggalkan Bunga dan putra mereka, Noah, untuk selama-lamanya pada 18 Februari 2020.
- Neressa Prahastiwi
- Sabtu, 13 Februari 2021 - 08:52 WIB
WowKeren - Bunga Citra Lestari pertama kali merasakan kehilangan yang begitu mendalam saat kepergian Ashraf Sinclair pada 18 Februari 2020 lalu. Kepada Daniel Mananta, BCL mengaku punya ketakutan akan kehilangan dan kematian sejak kecil. Karena ketakutan tersebut, BCL bahkan pernah mengungkap keinginan untuk meninggal lebih dulu.
BCL kemudian berandai apabila diminta memilih suami yang berselingkuh atau meninggal dunia. Tanpa berpikir panjang, pelantun lagu "Cinta Sejati" tersebut lantang memilih suami yang berselingkuh. Sebab menurutnya, seseorang dengan cinta yang besar akan ikut merasakan hal sama melihat pasangannya berbahagia dan masih ada di dunia.
"Ketika aku bilang, aku takut banget ama kematian, dan ini terjadi," ujar BCL. "Bukan hanya kematian, kehilangan orang yang kalo misalnya orang tanya kasarnya nih 'Mendingan suami lo selingkuh apa suami lo meninggal' Ya mendingan suami gue selingkuh, mendingan suami gue diambil orang lain kalo gue."
"Karena dia masih ada. Karena ketika kamu menikah dengan seseorang yang kamu sangat cintai, kalo dia bahagia sama orang lain ya biarkan dia bahagia sama orang lain," lanjutnya. "Sakit iya, cuma dia mendapatkan kebahagiaan, kita juga akan dapat sedikit kebahagiaan dari itu. Tapi ketika dia udah enggak ada lagi, udah enggak ada lagi ini orangnya."
Meski sangat terpukul, BCL mengaku sejak awal telah menerima kepergian Ashraf. Hanya saja, ia amat sedih membayangkan sang putra, Noah, yang tak lagi memiliki sosok ayah di sampingnya. Bahkan BCL pun masih memiliki ayah dan ibu hingga sekarang.
"Sedih, sakit, segala macem iya. Cuma penerimaan itu sudah ada di depan. Tapi sebagai ibu, untuk mikirin hidup anaknya, itu yang susah," tutup BCL. "Itu susah banget gue terima. Sampe detik ini kalo ngeliat Noah masih kayak, gue aja masih punya bapak gue. Anak gue enggak punya."
(wk/nere)
