Vaksin COVID-19 Produksi Bio Farma Dapat Izin Edar BPOM, Ada Perbedaan dengan Punya Sinovac?
Instagram/pennyklukito
Nasional

Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan vaksin Corona yang diproduksi Bio Farma sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) pada Selasa (16/2). Lantas adakah bedanya dengan yang diproduksi Sinovac?

WowKeren - Setiap jenis vaksin yang hendak diedarkan di masyarakat Indonesia harus mendapat restu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Yang terbaru adalah BPOM sudah menurunkan izin penggunaan darurat (EUA) atas vaksin Corona yang diproduksi oleh Bio Farma.

"Kami apresiasi Bio Farma mengikuti timeline," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam jumpa pers virtual, Selasa (16/2). "Sehingga pada hari ini 16 Februari 2021 (vaksin COVID-19 Bio Farma) mendapatkan EUA dari BPOM."

Sebagai informasi, vaksin ini merupakan pengembangan dari 26 juta konsentrat atau bulk vaksin CoronaVac produksi Sinovac yang tiba beberapa waktu lalu. Lantas dengan bahan baku yang sama seperti produksi Sinovac, adakah perbedaan antara kedua jenis vaksin ini?

Dijelaskan pada kesempatan lain, kedua produk ini hanya dibedakan oleh kemasannya. Juru Bicara Vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan vaksin yang diproduksi Bio Farma akan mengenakan "pakaian" berbeda, ditambah dengan penempatan per dosisnya juga berbeda.


"Kemasan vaksin COVID kali ini akan diberi nama COVID-19 Vaccine," terang Bambang, dilansir dari Kumparan. "Ini memiliki kemasan yang berbeda dengan yang sebelumnya didistribusikan yaitu CoronaVac."

"Kemasan CoronaVac sebelumnya yang 3 juta dalam single dose, dosis tunggal. Dikemas 1 vial 1 dosis," imbuh Bambang. "Dikemas dalam 1 dus berisi 40 vial sehingga 1 dus berisi 40 dosis"

Sedangkan untuk vaksin yang diproduksi Bio Farma akan diedarkan dalam bentuk dua dosis sekaligus alias multi doses. Sehingga dalam satu dus nanti berisi sekitar 100 dosis vaksin.

Di sisi lain pemerintah siap memulai tahap kedua vaksinasi COVID-19 pada Rabu (17/2) besok, dengan target penerima meliputi lansia dan petugas pelayanan publik. Belum lama ini Presiden Joko Widodo juga membeberkan alasan mengapa melibatkan TNI dan Polri sebagai vaksinator di tahap kedua vaksinasi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru